jpnn.com - JPNN.com SURABAYA – Sudah banyak tokoh yang muncul untuk maju sebagai bakal calon wali kota (baca wali) Surabaya, Jawa Timur.
Meski demikian, jumlah pasangan calon yang resmi akan bertempur di pilwali diperkirakan sedikit. Sebab, beberapa partai politik (parpol) harus berkoalisi untuk bisa mengusung pasangan calonnya.
BACA JUGA: Awas... Delapan PSK di Saritem Positiv HIV
Plt Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya, Hartoyo memprediksi bahwa pilwali Surabaya hanya diikuti tiga pasangan calon.
”Mereka yang maju lewat parpol harus mendapatkan dukungan minimal sepuluh kursi di DPRD Surabaya. Ini jelas bukan syarat yang mudah,” kata Hartoyo seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Minggu (24/5).
BACA JUGA: Revo vs Bus, Pelajar SMP Tewas
Hartoyo menuturkan bahwa koalisi parpol akan sangat menentukan jumlah pasangan calon. Sedang dijajaki kemungkinan parpol satu berkoalisi dengan parpol lain.
Tujuannya adalah memenuhi kuota agar parpol bisa meng usung pasangan calon. Jika gagal menemui titik temu, koalisi bisa bubar.
BACA JUGA: Puluhan Tahun tak Nongol, Dua Buaya Gegerkan Warga
Dalam perkembangannya belakangan ini, koalisi itu sedang digagas untuk menantang incumbent, Tri Ris maharini. Sebab, Risma –sapaan akrab Tri Rismaharini– hampir dipastikan tinggal menunggu rekomendasi DPP PDIP.
Hartoyo mengatakan bahwa satu pasangan calon hampir pasti diisi oleh Risma dan pasangannya. Dengan de mikian, koalisi parpol lain bisa mengusung dua pasangan calon.
”Jika ingin menantang incumbent, salah satu caranya ya memasukkan minimal dua pasangan calon,” terang Hartoyo.
Dia menilai bahwa hal itu tidak akan mengurangi minat publik untuk ikut berpartisipasi dalam pilwali Surabaya. Bahkan, menurut pria yang juga menjadi ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jatim tersebut, kondisi sebaliknyalah yang akan terjadi.
”Masyarakat Surabaya justru akan bisa lebih fokus dalam memilih. Jumlah itu pun cukup. Sebab, dua terlalu sedikit, sedangkan lebih dari itu juga bisa terlalu banyak,” imbuhnya.
Sehubungan dengan peluang partainya untuk mengalahkan Risma, Hartoyo sangat yakin bahwa sebenarnya masih banyak masyarakat Surabaya yang ingin memiliki pemimpin baru.
”Mungkin, kepemimpinan Bu Risma masih lebih baik, tapi tetap saja ada kekurangannya. Nah, kekurangan itulah yang ingin mereka ubah dengan segera,” paparnya.
Pernyataan serupa disampaikan Ketua DPW PPP Jatim Musyafa’ Noer. Menurut dia, terbatasnya jumlah peserta pilwali Surabaya kali ini lebih disebabkan perhitungan realistis parpol.
”Tentu saja parpol tidak akan mau mengusung calon yang tidak memiliki potensi untuk menang,” bebernya.
Menurut Musyafa’, hanya calon-calon yang sudah dikenal masyarakat banyaklah yang akan bisa menndapatkan dukungan dari parpol. ”Kalau mau bersaing dengan incumbent, cukup berat. Makanya, strategi mengusung dua pasangan calon dalam sebuah koalisi juga sangat dimungkinkan,” tuturnya. (jan/awa/jee/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pramuka Itu Anak Muda, Anti-Narkoba, Anti-ISIS dan Anti-Kekerasan
Redaktur : Tim Redaksi