Diprediksi Kemacetan Masih Berpusat di Brexit

Selasa, 04 April 2017 – 08:46 WIB
Kepadatan lalulintas di jalur mudik. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah bakal menyiapkan 523 pesawat untuk melayani kenaikan permintaan tiket serta penerbangan tambahan mudik lebaran.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso mengatakan, pihaknya bakal memulai tahap persiapan lebaran pada pertengahan April ini.

BACA JUGA: Tanah 6,8 Km2 Bikin Hubungan Inggris-Spanyol Tegang

Hal tersebut berkaitan dengan memastikan aspek teknis dari Bandara dan armada yang bakal dioperasikan saat lebaran nanti.

’’Jadi dua minggu lagi, kami akan mengadakan ramp check untuk 35 Bandara yang akan beroperasi saat arus mudik. Juga, kepada armada pesawat dari 14 operator pesawat di Indonesia,’’ ujarnya di Jakarta kemarin (3/4).

BACA JUGA: Kekerasan Terhadap Non-Pribumi Meningkat

Prediksi kenaikan saat periode lebaran, lanjut dia, memang masih 9 persen, sama dengan tahun lalu.

Itu terdiri dari kenaikan 10 persen penerbangan domestik dan kenaikan 8 persen untuk penerbangan internasional. Karena itu, pemerintah pun menyediakan armada sebanyak 523 pesawat. Hampir sama dengan tahun lalu yakni 516 pesawat.

BACA JUGA: Uni Eropa Resmi Terima Surat Cerai dari Inggris

’’Tahun ini, kami memperkirakan periode puncak terjadia dari 22 Juni hingga 2 Juli. Meski memang operasional lebaran masih kami tetapkan selama 26 hari. Yakni 15 Juni hingga 10 Juli,’’ ungkapnya.

Terkait penerbangan ekstra, Agus menjelaskan bahwa tahun ini pihaknya bakal melakukan perubahan sistem.

Bukannya menunggu masyarakat protes lalu meminta penerbangan tambahan, pihaknya mengaku bakal memperhitungkan kebutuhan tambahan dari permintaan tiket sejak awal.

’’Kami ingin penerbangan tambahan sudah diutus jauh-jauh hari. Dengan begitu, semua penumpang bisa tertampung tanpa harus beralih ke moda lainnya,’’ jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga mengadakan rakor di Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman pada hari yang sama (3/4).

Bukan hanya angkutan pesawat, namun dia mengaku telah diminta oleh Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan untuk memastikan kembali tidak ada insiden seperti Brexit terjadi.

“Yang paling penting adalah meningkatkan kapasitas dari angkutan bersubsidi. Mulai dari kereta api, bus, dan kapal RORO yang menampung sepeda motor. Jadi, selain mengurangi kemacetan, juga mengurangi kemungkinan angka kecelakaan,’’ ungkapnya.

Sementara itu, kemarin Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas di kantornya untuk membahas persiapan Ramadan dan Idul Fitri.

Ada tiga hal utama yang dibahas, yakni ketersediaan bahan pokok, sarana transportasi, dan pengamanan.

“Dengan persiapan yang lebih awal dan lebih baik, kami harap saudara kita muslimin muslimat dapat beribadah puasa dengan aman dan nyaman,’’ ujarnya.

Dari tahun ke tahun, ketiga sektor itu selalu menjadi perhatian utama. Tahun lalu, exit tol Brebes Timur atau yang dikenal dengan sebutan Brexit memakan korban jiwa. Akses menuju Brexit macet total berkilo-kilo.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut ada 17 orang yang meninggal karena berbagai sebab yang berawal dari kemacetan.

Usai Ratas, Menhub Budi Karya Sumadi menuturkan, tahun ini pusat arus kendaraan diperkirakan masih berada di Brexit.

Meskipun, diperkirakan ruas tol bakal menyambung hingga Semarang.

’’Yang ke timur belum berarti (dampaknya),’’ ujarnya. Pihaknya masih akan tetap fokus pada Brexit.

Belajar dari pengalaman tahun lalu, kali ini pemerintah akan mempersiapkan jalur keluar lebih panjang.

Exit tol di jalur sebelum Brexit akan dimaksimalkan untuk memecah arus kendaraan.

’’Kami juga akan umumkan lagi ke masyarakat kalau tol bukan satu-satunya jalur. Masih ada jalur pantura, tengah, dan selatan,’’ lanjutnya.

Di sektor transportasi laut, kemenhub akan menarik sekitar 6-9 kapal ro-ro berukuran besar untuk melayani rute Jakarta-Semarang dan Jakarta-Lampung.

Pemudik yang menggunakan motor akan mendapatkan prioritas. Mengingat, kapal ro-ro mampu membawa ratusan motor dalam sekali angkut.

Dengan menggunakan kapal, menurut Menhub perjalanan pemudik motor akan lebih efisien.

’’Jakarta-Semarang itu hanya delapan jam pakai ro-ro,’’ tutur mantan Dirut PT Angkasa Pura II itu.

Selama itu, para pemudik tidak perlu menyetir dan cukup menikmati pemandangan sembari beristirahat.

Di sisi lain Mendag Enggartiasto Lukita menjelaskan, pihaknya masih mengecek ulang stok pangan untuk persiapan Ramadan dan Idul Fitri.

Namun, untuk saat ini, stok dinyatakan aman hingga Idul Fitri. Kesiapan stok pangan itu sudah dia sampaikan kepada Presiden Jokowi.

Enggar juga juga menepis prediksi lonjakan harga. ’’Kemungkinan beras turun, kemudian gula juga turun,’’ ujarnya.

Meski begitu, dia tidak menyebutkan berapa besaran penurunan harga tersebut. (bil/byu)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu..Dua..Tiga! Proses Brexit Sudah Dimulai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
mudik   Brexit   Lebaran  

Terpopuler