jpnn.com, JAKARTA - Polemik kebijakan sekolah lima hari yang digulirkan Mendikbud Muhadjir Effendy terus menggelinding.
Ketua Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif NU) Arifin Junaidi menuturkan sudah melayangkan protes sejak ide full day school itu muncul tahun lalu.
BACA JUGA: Pagi Hingga Siang Belajar di Sekolah, Malamnya Mengaji, Sudah Indah Banget
Perubahan menjadi lima hari kerja menurut dia hanya beda istilah saja dengan konsekuensi sama. Siswa jadi lebih lama di sekolah.
"Pendidikan karakter itu di keluarga, sekolah, dan masyarakat. Kalau full day school seperti ini maka akan terkurangi salah satu, akan njomplang," ujar dia, kemarin.
BACA JUGA: Sekolah Lima Hari Paling Cepat Pekan Ketiga Juli
Dia mengungkapkan bila kebijakan sekolah lima hari itu tetap direalisasikan bakal ada gejolak. Dia menyebutkan para guru bisa jadi akan demo besar-besaran ke Jakarta untuk menuntut penghentian kebijakan tersebut.
"Saya baru pulang dari Makassar dan Banjarmasin mereka resah dengan kebijakan mendikbud," ungkap dia.
BACA JUGA: 5 Penjelasan Penting dari Mendikbud soal Sekolah Lima Hari
LP Ma'arif NU menaungi sekitar 48 ribu sekolah dan madrasah. Perinciannya 30 ribu madrasah meliputi, MI, MTs, MA.
Jumlah siswa mencapai 15 juta siswa dan guru sebanyak 500 ribu orang. Sedangkan 18 ribu sekolah mulai dari SD, SMP, dan SMA. Total ada 9 juta siswa dan 200 ribu guru. (wan/jun/tau)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Baswedan No Comment soal Sekolah Lima Hari
Redaktur & Reporter : Soetomo