Dalam sambutannya, Wan meminta agar pembangunan asrama dievaluasi sesuai anggaran yang disediakan
BACA JUGA: Indonesia Makin Tak Menarik Bagi Asing
Permintaan Wan itu disampaikan setelah mendengar banyak keluhan dari para mahasiswa dan penasehat Ikatan Pelajar Riau (IPR) Jogjakarta Ridwan Usman.Ridwan sebelumnya sempat mengkritisi berbagai kelemahan dalam pembangunan asrama tersebut
BACA JUGA: Pilot Sukhoi Berguru ke Tiongkok
Tapi banyak pihak menyebut, paling hanya menghabiskan dana sebesar Rp1 miliarRidwan juga melaporkan kondisi asrama yang meski baru selesai dibangun tapi sudah retak dimana-mana, saluran air kamar mandi tidak berfungsi sejak pertama dipakai, dan kamar mandinya banyak yang tidak bisa digunakan
BACA JUGA: UNESCO Imbau Negara Donor Tak Kurangi Bantuan
“Asrama ini tinggal menunggu runtuh saja,” sebutnya.Menanggapi hal itu, Wan meminta jika memang ditemukan berbagai kelemahan dalam pembangunan asrama, maka pihaknya akan mengevaluasi kembali berbagai ketidaksempurnaan itu.
Menurut Wan, di era transparansi sekarang ini, hendaknya setiap anggaran digunakan secara akuntabel dan bertanggung jawab“Insya Allah akan ada evaluasi sejauhmana realisasi anggaran yang digunakan untuk membangun (asrama-red) iniZaman sekarang itu harus transparan atas anggaran yang digunakan,“ tegas Wan yang disambut gembira para mahasiswa.
Wan juga meminta agar seluruh fasilitas yang belum sempurna itu dibenahi dengan menggunakan anggaran tahun 2008Wan langsung memerintahkan Karo PP Edward Sanger agar berkoordinasi dengan pimpinan asrama bagaimana sebaiknya melakukan perbaikan asrama tersebut“Jangan semuanya diserahkan ke pemborongKalau pemborong tak punya hubungan emosional, bisa semaunya saja membangun asramaPadahal seharusnya pemborong juga memiliki tanggungjawab moralSebab dengan dana sekecil-kecilnya bisa dibangun dengan sempurna, “ ujar salah seorang Ketua DPP PPP itu.
Renovasi asrama putra Riau yang dimulai pembangunannya oleh perusahaan kontraktor asal Pekanbaru PT Melindo Putra sejak Agustus–Desember 2007 itu menelan biaya sebesar Rp2,6 miliarDibangun dua lantai, asrama dengan luas bangunan 1500 m dan luas tanah 1800 meter itu, punya 32 kamarDengan penghuni dua orang setiap kamar, setiap mahasiswa akan memperoleh fasilitas dua tempat tidur, dua lemari dan dua mejaAsrama mahasiswa juga dilengkapi dengan musalla, sekretariat dan dua kamar mandi di setiap lantai.
Sementara Ketua IPR Jogjakarta Efri Wahyudi mengaku seluruh mahasiswa asal Riau di Jogjakarta merasa beruntung bisa menempati asrama mahasiswa yang dibangun selama empat bulan itu“Kami penghunui asrama adalah orang-orang yang beruntungSebab kami tak pernah tahu rencana Pemda, tapi tahu-tahu kami tinggal disuruh menempati asrama di sini, “ ujarnya.
Meski telah diresmikan, di lain sisi Efri mengaku merasa sedih karena asrama mahasiswa Riau yang berfungsi sebagai sentral kegiatan asrama mahasiswa putra Riau, tak memiliki anjungan daerah sebagaimana ciri khas asrama mahasiswa provinsi lain di Jogjakarta“Saya sedih karena meski telah memperoleh surat himbauan dari Pemda DIY agar dibuatkan anjungan daerah di asrama, tapi belum ada tanggapan dari Pemda Riau,“ akunya.
Turut hadir menyaksikan peresmian asrama itu, antara lain Wakadis Diknas Pemprov Riau Jaelani, Karo Kesra Asmaran Hasan, Kadispora Ahmad Sahrofi, Biro Peralatan dan Perlengkapan Edward Sanger dan Wakadis Koperasi Najib Effendi.(eyd/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekolah Gratis Jangan Abaikan Kualitas
Redaktur : Tim Redaksi