jpnn.com - KUPANG – Sejumlah rumah sakit menyatakan kesiapannya untuk melayani calon legislatif (caleg) stres akibat gagal terpilih pada Pemilu 2024.
Salah satunya Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
BACA JUGA: Sahroni Ingatkan Sebentar Lagi Pengadilan Agama Kebanjiran Caleg Stress Digugat Cerai
"Kalau ada caleg gagal yang butuh terapi tentu kami terima," kata Direktur RSJ Naimata Kupang dr. Aletha Pian di Kupang, Selasa (20/2).
Dia mengatakan hal tersebut berkaitan dengan kesiapan RSJ Naimata dalam mengantisipasi terjadinya lonjakan pasien khususnya pasien yang gagal menjadi anggota legislatif akibat kalah dalam Pemilu 2024.
BACA JUGA: Caleg Stres, Terbuka Sajalah agar Beban Pikiran Tak Semakin Berat
Dikatakan dr. Aletha Pian bahwa sampai saat ini memang belum ada pasien caleg stres akibat gagal dalam Pilpres 2024.
"Kalau untuk caleg memang belum ada dan kita berharap tidak ada ya," ujar dia.
BACA JUGA: Disiapkan Kamar Khusus di RS untuk Caleg Stres, Ada Rantainya di Tempat Tidur
Kini RSJ Naimata memiliki kapasitas 50 tempat tidur untuk pasien yang memang butuh perawatan akibat stres.
Dari jumlah tersebut ada 25 tempat tidur yang sudah terisi oleh pasien masyarakat biasa.
Dia mengatakan bahwa jika ada caleg dengan kondisi stres akibat gagal lolos dengan kondisi yang memang butuh dirawat, tentunya akan dirawat dengan fasilitas yang ada.
Namun, jika dalam pemeriksaan hanya perlu rawat jalan saja, maka pasien tersebut tidak perlu dirawat inapkan di RSJ tersebut.
"Tidak ada pelayanan khusus kepada caleg stres. Semuanya sama sebab RSJ inikan disiapkan untuk untuk mereka yang memiliki gangguan mental," ujar dia.
Dia menambahkan bahwa saat ini pihaknya tidak bisa lagi menambah ketersediaan tepat tidur bagi pasien khususnya untuk mengantisipasi jika pasien membeludak.
Hal ini karena kondisi ruangan yang kecil dan hanya mampu menampung 50 tempat tidur.
"Di beberapa RS di Kota Kupang ini kan ada spesialis jiwa juga, nanti kalau penuh tentu dipindahkan ke RS tersebut," ujar dia. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu