MINAS - Seekor gajah liar Sumatera, sejak dua hari ini terbaring lemas di Pusat Konservasi Gajah (PLG) Provinsi Riau di Kecamatan Minas, Siak. Gajah betina yang direlokasi dari Rokan Hulu itu terbaring lemas dan kondisi kesehatannya ngedrop sejak ia tiba di tempat, Senin (30/12) dini hari lalu.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau sedianya merelokasi 4 ekor gajah Sumatera liar itu dari Kabupaten Rokan Hulu ke PLG Provinsi Riau atas permintaan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu. Tapi baru seekor yang tiba di PLG Minas.
Pantauan Riau Pos (grup JPNN), satwa bongsor ini terbaring lemas tak bisa berdiri sejak tiba. Bahkan ia tak mau makan dan kekurangan cairan serta harus diinfus. Sebanyak 12 botol berisi 500 ml cairan infus sudah dimasukkan melalui selang yang ditancapkan ke bagian belakang telinganya.
Pawang dan petugas medis di pusat pelatihan gajah di PLG terpaksa harus siang malam menjaganya. Sebelum diinfus, petugas PLG terpaksa memberi minum dengan cara menyiraminya.
Kondisi gajah betina itu juga belum bisa berdiri normal. Selasa (31/12) pagi kemarin pawang dan petugas medis mencoba mendirikan gajah itu dengan bantuan gajah lain. Upaya itu dilakukan agar kaki gajah yang sakit itu tak keram. Meskipun bisa didudukkan, akibat kondisinya yang lemah membuat ia tak bertahan lama untuk duduk. Ia pun kembali ke kondisi semula terbaring lemah dengan sesekali menggerakkan belalainya.
Sementara itu, para pawang dan petugas medis harus bekerja ekstra seharian secara bergantian memegangi botol infus dan menghalau lalat yang mencoba hinggap di tubuh si gajah. Lalat-lalat pun semakin bersemangat, karena ada di bagian tubuhnya terdapat luka gores. Untuk menghindari teriknya matahari par apawang dan petugas medis juga endirikan tenda untuk perlindungan si gajah.
Kepala Pusat Pelatihan Gajah (PKG) Minas, Azwar Habidina mengatakan, gajah yang diperkirakan berusia 20 tahun ini sangat lemah karena kemungkinan stres di perjalanan.
"Saya menduga gajah ini juga tengah hamil. Di lihat dari ciri-ciri fisiknya, seperti puting susunya lebih menonjol. Untuk kondisinya hari ini belum ada perubahan seperti sejak ia datang. Pagi tadi coba didirikan dibantu gajah yang ada di PKG, sudah bisa duduk. Namun sekitar pukul 09.00 pagi kemarin, kondisinya kembali seperti semula tak bisa bangun hanya berbaring. Hanya bisa mengerakkan belalainya saja," papar Totok, salah seorang pawang gajah dan juga tim medis. Ia mengaku bergantian menjaga sampai kemarin.
Pantauan Riau Pos, kondisi gajah itu sejak ia datang di PKG Minas, Senin (30/12) pagi sudah berbaring lemas. Menurut Totok, setiap gajah yang direlokasi biasanya diangkut menggunakan truk melalui jalan darat dalam kondisi dibius. Namun, hingga lebih dari 24 jam sejak tiba di Minas, gajah liar itu tak kunjung berdiri. Tapi, kondisinya malah memburuk.(guh)
BACA JUGA: Hambit Gagal Dilantik, Sekda Gunung Mas jadi Plh
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelembungkan Jampersal, Bidan Puskesmas Ditahan
Redaktur : Tim Redaksi