Dirikan Fitness Center agar Karyawan Berotot, Tagih Pajak Lancar

Selasa, 05 Februari 2019 – 06:08 WIB
Ilustrasi pajak. Foto: JPNN

jpnn.com, MALANG - Badan Pelayanan Pajak Daerah (BP2D) Kota Malang membekali para karyawannya agar memperoleh performance puncak dalam setiap hari kerjanya. Salah satunya adalah dengan mendirikan fitness center yang bisa digunakan oleh para karyawannya.

Utamanya para petugas lapangan yang setiap harinya berhadapan langsung dengan wajib pajak. Harapannya, mereka memiliki fisik tubuh yang sehat dan berotot.

BACA JUGA: Luhut Pandjaitan: Enggak Ada tuh Warung - warung Saya yang Bangkrut

Kepala BP2D Ade Herawanto menyatakan, sejatinya yang dibutuhkan petugas pajak bukan tubuh berotot seperti atlet, tapi hanya ingin bugar dan sehat.

Sam Ade–sapaan akrabnya– menyatakan, beruntung lagi kalau bugar dan sehat disertai dengan tubuh yang berotot. Sehingga tak perlu susah dan ribut lagi untuk menagih pajak. Jadi cukup datang dengan tubuh tegap, berotot, dan berani, wajib pajak langsung bayar dengan sendirinya.

BACA JUGA: Sudah Saatnya Indonesia Menuju Energi Terbarukan

”Filosofinya simpel, jadi kalau tubuh kita sehat dan berotot, maka jiwa kita sehat kemudian pajak bisa lancar,” paparnya.

BP2D diketahui resmi meluncurkan pusat kebugaran yang diberi nama Ongis Nade Fitness Center (ONFC) di halaman belakang Kantor Terpadu Kota Malang (Block Office), Minggu (3/2).

BACA JUGA: Minimalisir Sengketa Pajak, Taxprime Selenggarakan Seminar

Peresmian ONFC tersebut ditandai dengan penyerahan barbel dari wali Kota Malang. Kepala BP2D Ade Herawanto menyatakan, BP2D Kota Malang juga sekaligus menggelar tasyakuran pemberangkatan umrah 25 pegawainya.

Turut hadir dari berbagai pihak, baik pengusaha maupun jajaran OPD, di lingkup Pemerintah Kota Malang. Seperti Sekretaris Kota (Sekkota) Malang Wasto dan Ketua KONI Kota Malang Edy Wahyono. Selain itu, hadir juga berbagai perwakilan, mulai dari kepolisian, kejaksaan, perbankan, pemilik karaoke di Kota Malang serta komunitas relawan di Kota Malang.

Kepala BP2D Kota Malang Ade Herawanto mengungkapkan alasan dipilihnya fitness center sebagai salah satu alternatif olahraga di lingkup BP2D. Menurut dia, dibandingkan dengan cabang olahraga lain, seperti silat, fitness adalah olahraga paling simpel yang bisa dilakukan sehari-hari di lingkungan kantor.

BACA JUGA: Luhut Pandjaitan: Enggak Ada tuh Warung - warung Saya yang Bangkrut

”Sebelumnya, pegawai BP2D juga selalu melatih kebugaran dengan senam, lari, dan ditambah satu lagi fitness ini,” terang Sam Ade.

Sam Ade juga memaparkan bahwa peresmian fitness center ini juga menjadi salah satu bagian dari action plan. Di mana action plan tersebut adalah wujud dari Rencana Strategis (Renstra) BP2D yang dituangkan dalam lima tahunan. Action plan yang dilakukan setiap tahun itu meliputi tiga hal. Yakni, penataan SDM, penataan sarana prasarana, dan penataan regulasi.

”Karena kompetensi petugas pajak tak hanya dari kecerdasan IQ dan EQ, tapi juga kesehatan. Kalau kita pintar, indeks prestasi (IP) 4,0 tapi sakit, ya percuma tidak bisa kerja. Oleh karena itulah, bagian dari yang paling simpel adalah membugarkan. Biasanya kalau sudah bugar apalagi rutin setiap hari, insya Allah sehat,” tandasnya.

Nah, pusat kebugaran atau fitness center ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi karyawan atau SDM. Beberapa program lain untuk peningkatan SDM juga telah dilakukan oleh BP2D. Misalnya dengan tes assessment karyawan.

”Jadi, karyawan yang tidak kompeten bukan dipecat atau dibuang, tapi dinaikkan gridnya dengan disekolahkan. Misalnya, kemarin kita menyekolahkan tim pajak BP2D ke diklat provinsi, ke keuangan, dirjen pajak, juru sita, serta semua ilmu tentang perpajakan dan accounting. Selain itu juga dibina mentalnya, seperti pengajian rutin di masjid,” ucap Sam Ade.

BACA JUGA: Kini Penjual Tak Wajib Punya NPWP

Sam Ade juga menegaskan, hadirnya fitness center ini menjadi salah satu program penataan SDM untuk mencapai target pajak lima tahunan sejumlah Rp 1 triliun lebih di tahun 2023. Sedangkan target pajak di 2019 di angka Rp 500 miliar.

”Menurut beberapa orang mustahil dengan target itu, tapi kalau kita yakin dan optimistis, ditunjang dengan SDM yang andal dan berlari kencang, pasti akan tercapai. Sesuai pesan Pak Wali, dengan catatan tidak boleh menyengsarakan rakyat,” kata Sam Ade kepada Jawa Pos Radar Malang. (bin/c1/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pajak E-Commerce Masih Moderat


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler