Dirjampelkes BPJS Kesehatan dan Gubernur Ganjar Pranowo Meninjau Langsung Vaksinasi Covid-19

Jumat, 13 Agustus 2021 – 18:30 WIB
Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan (Dirjampelkes) BPJS Kesehatan Lily Kresnowati bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau langsung sentra vaksinasi di Kota Semarang, Jateng, Jumat (13/8). Foto: BPJS Kesehatan.

jpnn.com, SEMARANG - BPJS Kesehatan memastikan upaya pelaksanaan vaksinasi Covid-19 serta penggunaan aplikasi P-Care Vaksinasi berjalan lancar. 

Hal tersebut diungkapkan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan (Dirjampelkes) BPJS Kesehatan Lily Kresnowati saat meninjau langsung sentra vaksinasi di Kota Semarang bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat (13/8).

BACA JUGA: BPJS Kesehatan Teken Kerja Sama dengan Jamdatun Kejagung

Lily menjelaskan bahwa BPJS Kesehatan mendukung penuh program pemerintah khususnya dalam upaya percepatan target pencapaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia. 

Selain memberikan dukungan sumber data dalam penyusunan target masyarakat yang akan menerima vaksin Covid-19, BPJS Kesehatan juga menyiapkan sistem informasi pencatatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang meliputi registrasi, screening hingga dokumentasi pelaporan melalui aplikasi P-Care Vaksinasi. 

BACA JUGA: Capaian Vaksinasi Kota Solo Tertinggi di Jateng, Pak Ganjar: Semua Daerah Saya Minta Meniru

“Kami harapkan penggunaan aplikasi P-Care Vaksinasi dapat mempercepat proses vaksinasi,” ujar Lily.

Menurut Lily, BPJS Kesehatan juga telah bersinergi dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri  (Ditjen Dukcapil Kemendagri), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo)  terkait akses penggunaan data kependudukan. 

BACA JUGA: Jenderal Andika Perkasa: Sejak Mei Sudah Tidak Ada Tes Keperawanan 

Hal ini dilakukan agar dapat meminimalkan adanya inputan yang tidak akurat dalam pelaksanaan program vaksinasi. 

Kemudian, menjamin validitas data peserta vaksinasi sehingga tidak terjadi duplikasi NIK yang menyebabkan kendala dalam pelaksanaannya. 

Dalam kunjungan Lily di sentra vaksinasi Kecamatan Mijen, Universitas Wahid Hasyim Semarang serta Universitas Negeri Semarang, prioritas pelaksanaan vaksinasi Covid 19 ini diberikan kepada kelompok komorbiditas hipertensi dan diabetes melitus dengan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan anamnesa oleh petugas vaksinasi. 

Peserta JKN-KIS yang tergabung dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) dan Program Rujuk Balik (PRB), juga menjadi salah satu prioritas program vaksinasi Covid 19 mengingat masyarakat dengan penyakit penyerta/komorbiditas merupakan salah satu kelompok rentan apabila terinfeksi Covid-19. 

Hal ini sejalan dengan adanya Surat Edaran Kemenkes nomor HK.02.02/I/368/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 pada Kelompok Sasaran Lansia, Komorbid dan Penyintas Covid-19, serta Sasaran Tunda bahwa keamanan dan manfaat vaksin yang diberikan jauh lebih tinggi daripada risiko.

“Aplikasi P-Care Vaksinasi ini pada umumnya juga telah mencakup data kepesertaan, riwayat pelayanan kesehatan, data kunjungan sakit maupun kunjungan sehat, serta data rujukan dan rujuk balik dari peserta JKN-KIS yang mengikuti Prolanis atau PRB,” tutur Lily.

Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo yang ikut memantau pelaksanaan vaksinasi bagi peserta JKN-KIS Prolanis di Kecamatan Mijen mengaku senang kelompok lansia dan komorbiditas sudah bisa mengikuti program vaksinasi.

Menurut Ganjar, kegiatan vaksinasi yang dilakukan terhadap kelompok rentan akan mengurangi risiko terpapar Covid-19.

"Ternyata BPJS Kesehatan ada datanya dan terdeteksi. Kami  sekarang punya petanya di seluruh Jawa Tengah. Harapannya bisa melindungi kelompok yang mempunyai komorbiditas ini, karena rata-rata usianya sudah tua," ungkap Gubernur Ganjar.

Tercatat data di BPJS Kesehatan Cabang Semarang, jumlah peserta JKN-KIS yang terdiagnosis menderita hipertensi dan diabetes melitus di Kota Semarang sebanyak 133.839, dan sampai saat ini proses vaksinasi telah mencapai  51.362 jiwa.

Dari pemantauan, antusiasme peserta Prolanis dan PRB sangat tinggi terhadap pelaksanaan vaksinasi. 

Para calon penerima vaksin juga mengantre dengan tertib untuk menerima giliran divaksin. 

Selain itu, guna mendukung proses vaksinasi, seluruh Pos Pelayanan Vaksinasi dilengkapi kit anafilaksis dan berada di bawah tanggung jawab puskesmas atau rumah sakit. 

Salah satu peserta vaksinasi, Stephanus, mengaku datang ke lokasi tanpa persiapan apa pun. Karena memiliki hipertensi, dia pun diperiksa tekanan darahnya oleh petugas sebelum divaksin. 

“Harapannya, dengan saya divaksin badan saya lebih kuat menangkal Covid-19,” tutur Stephanus. (*/jpnn) 

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler