Dirjen Dukcapil Kemendagri Bahas Tantangan Revolusi Industri 4.0 dalam Kuliah Umum UNS

Jumat, 23 Agustus 2024 – 19:57 WIB
Dirjen Dukcapil Kemendagri bahas tantangan revolusi industri 4.0 dan tata kelola kependudukan dalam kuliah umum UNS. Foto: Humas Kemendagri

jpnn.com, SURAKARTA - Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Teguh Setyabudi menyoroti betapa pentingnya pengelolaan data kependudukan yang akurat dan terintegrasi dalam mendukung pembangunan nasional.

Teguh menjelaskan bahwa tata kelola kependudukan yang baik adalah fondasi bagi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkarakter.

BACA JUGA: BSKDN Kemendagri Libatkan Pakar Analisis Variabel & Indikator Penilaian Kota Bersih

"Data kependudukan yang valid adalah kunci untuk perencanaan kebijakan publik yang efektif dan akan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat," ujar Teguh dalam  kuliah umum bertema "Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul dan Berkarakter melalui Tata Kelola Kependudukan yang Baik" pada kegiatan Pengenalan Mahasiswa Baru Program Studi D-IV Demografi dan Pencatatan Sipil, Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS).

Acara ini juga dihadiri oleh Sekretaris Dinas Dukcapil Kota Surakarta, Dekan Sekolah Vokasi UNS, serta Kepala Program Studi D-IV Demografi dan Pencatatan Sipil, bertempat di Ruang Indraprasta UNS Inn, Kamis (22/8).

BACA JUGA: Soal Pencatutan KTP Warga Jakarta untuk Dharma-Kun, Heru Budi: Datanya di Kemendagri

Teguh juga membahas berbagai tantangan dalam pengelolaan kependudukan di era Revolusi Industri 4.0 termasuk isu keamanan data pribadi dan kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas aparatur.

Dia mendorong mahasiswa untuk aktif berkontribusi dalam pengembangan sistem informasi yang mendukung pelayanan publik di bidang kependudukan.

BACA JUGA: Keluar dari Golkar, Wanda Hamidah Singgung Kecurangan Pilpres, Oligarki, & Orde Baru

Selain itu, Dirjen Teguh juga mengajak para mahasiswa dan akademisi untuk terus mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan adaptif.

"Masa depan organisasi sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia yang mampu berinovasi dan menghadapi ketidakpastian dengan bijak," tambahnya.

Dekan Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Santoso Tri Hananto juga menekankan komitmen Sekolah Vokasi untuk membekali lulusan dengan kompetensi yang relevan dan siap menghadapi tantangan global.

"Kami bertekad untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan vokasi dengan fokus pada keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat," ujarnya.

Dalam sesi tanya jawab, Dirjen Teguh memberikan pandangannya mengenai peran lembaga pendidikan tinggi dalam menyiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan global.

Ia menyebutkan bahwa kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri sangat penting untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademis, tetapi juga siap untuk berkontribusi dalam dinamika industri yang terus berkembang.

"Kuliah umum ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi mahasiswa baru, terutama dalam memahami bagaimana perubahan di era Revolusi Industri 4.0 dan juga pentingnya tata kelola kependudukan," katanya. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berstatus PPPK, Guru di Tabanan Bali Jadikan Siswi SMP Objek Seksual


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler