jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura menggelar Tani On Stage, Jumat (9/4).
Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk memperkenalkan digitalisasi pertanian.
BACA JUGA: Permintaan Buah dan Sayur Tinggi, Subsektor Hortikultura Tumbuh 7,85 Persen di Kuartal IV-2020
Petani pun bisa memasarakan produk hortikultura berbasis online.
"Hari ini kami melakukan Tani On Stage, memperkenalkan digitalisasi pertanian, memasarkan produk hortikultura Indonesia dengan cara online atau digital," ujar Prihasto kepada wartawan, Jumat (9/4).
BACA JUGA: Mendorong Ekspor Hortikultura, Kementan Menggelar TOT Registrasi Kampung dan Lahan Usaha
Acara tersebut juga digelar dalam rangka penandatanganan kontrak antara Direktorat Jenderal Hortikultura dengan CV Minaqu.
Selain itu ada juga penyerahan KUR oleh BNI kepada debitur dan benih tanaman hias kepada petani plasma oleh CV Minaqu.
BACA JUGA: Cegah Pemudik Kucing-kucingan, Polda Metro Jaya Jaga Jalur Tikus
Prihasto menambahkan, isi dari kesepakatan itu ialah kerja sama dengam sejumlah negara terkait produk yang akan dijual.
Negara-negara tersebut yaitu Siprus, Korea Selatan, Jerman, Amerika Serikat dan Kanada.
Prihasto mengatakan, banyak tanaman hias Indonesia diminati sampai ke luar negeri.
"Banyak produk-produk florikultura diminati di luar negeri dan permintaannnya tinggi sekali," katanya.
Dia menyebut, ada yang membeli Rp 3 juta hingga Rp 2,1 miliar.
Prihasto berharap masyarakat Indonesia senang menggeluti dunia hortikultura.
"Jangan selalu berharap dengan impor karena hortikultura Indonesia tak kalah jauh. Tinggal bagaimana mempromosikan," ujar Prihasto. (cr3/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama