Permintaan Buah dan Sayur Tinggi, Subsektor Hortikultura Tumbuh 7,85 Persen di Kuartal IV-2020

Sabtu, 06 Februari 2021 – 21:10 WIB
Gedung Kementerian Pertanian. Foto: Humas Kementan.

jpnn.com, JAKARTA - Sektor pertanian tumbuh positif di tengah melemahnya perekonomian nasional akibat pandemi Covid-19.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produk domestik bruto (PDB) pertanian tumbuh 2,59 persen secara year on year (yoy) pada Kuartal IV-2020.

BACA JUGA: Kabar Baik dari BPS, Sektor Pertanian Tumbuh 2,59 Persen di Kuartal ke IV-2020

"Sektor pertanian merupakan yang tumbuh positif selama Triwulan IV-2020," ujar Kepala BPS Suhariyanto.


Pertumbuhan positif sektor pertanian dipengaruhi beberapa faktor.

BACA JUGA: Anggaran Sektor Pertanian Minim, Andi Akmal: Jangan Bikin Petani Susah

Salah satunya ialah komoditas hortikultura yang mengalami pertumbuhan 7,85 persen.

Kondisi ini terjadi karena adanya kenaikan permintaan buah dan sayur selama pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Bea Cukai Maluku Kembangkan Kawasan Berikat Holtikultura

"Komoditas hortikultura juga tumbuh 7,85 persen karena permintaan buah-buahan dan sayuran selama pandemi Covid-19," kata Suhariyanto.

Peningkatan produksi hortikultura yang cukup tinggi terjadi pada komoditas pisang  8,38 persen, mangga 2,86 persen dan cabai rawit 12,33 persen.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) turut menyampaikan pencapain sektor pertanian dalam pada rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI akhir  Januari 2021.

Mentan SYL menyatakan bahwa sektor pertanian memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional.

Dia menegaskan bahwa kerja keras Kementan selama satu tahun memperlihatkan hasil positif.

"Hal ini terlihat dari indikator capaian makro tahun 2020 bahwa sektor pertanian memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, sekalipun di tengah pandemi Covid-19,” papar SYL.

Pada 2021, Kementan akan terus meningkatkan produk hasil hortikultura, terutama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Demi mencapai tujuan tersebut, Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto mengungkapkan ada tiga strategi utama pengembangan hortikultura 2021-2024.

Pertama, pengembangan kampung hortikultura.

Kedua, penumbuhan UMKM hortikultura.

Ketiga, digitalisasi pertanian melalui pengembangan sistem informasi.

Menurut Prihasto, dalam  mengembangkan kampung dan UMKM hortikultura perlu adanya integrasi yang baik dari hulu ke hilir.

Anton, sapaan akrabnya menjelaskan dimulai dari sisi hulu, maka Ditjen  Hortikultura akan berfokus pada peningkatan kualitas perbenihan dan tata kelola produksi ramah lingkungan.

Sementara dari sisi hilir, fokus diutamakan pada fasilitasi bahan baku industri, mendukung ketahanan pangan dan mendukung ekspor.

"Kedua sisi ini akan saling terintegrasi untuk mewujudkan pengembangan kawasan komoditas hortikultura yang optimal,” kata Anton.


Terkait digitalisasi pertanian, Anton memaparkan sejumlah sistem informasi dan platform yang diinisiasi Ditjen Hortikultura.

Menurut dia, dalam mendukung era 4.0, Ditjen Hortikultura merancang sistem informasi dan platform hortikultura digital yang dapat digunakan baik petani, pengusaha maupun masyarakat umum.

"Di antaranya Early Warning System, Registrasi Kampung Hortikultura, SIG OPT Hortikultura, Horti Trade Room serta IMOFC,” pungkasnya. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler