JAKARTA— Semburan gas yang terjadi di sumur gas Pegan I, Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan, Riau, yang terjadi sejak Minggu (14/3), juga menjadi perhatian dari kementrian ESDM. Kepada wartawan di Jakarta, Rabu (17/3), Dirjen BP Migas Evita Legowo mengatakan, telah mengirimkan tim ke lokasi dan mempersiapkan beberapa opsi mengatasi kebocaran gas yang terjadi.
‘’Hari ini kita di BP Migas sudah lakukan koordinasiKami juga sudah kirim petugas kesana
BACA JUGA: Draft RUUK DIY Tunggu Diteken SBY
Ada dua cara kalau memungkinkan untuk mengendalikannya, kalau tidak bisa dialihkan, maka kita akan matikan,’’ kata Evita.Semburan gas setinggi 30 meter yang hingga kini masih belum bisa dikendalikan, membuat perusahaan pemasuk gas tersebut melakukan sterilisasi areal sejauh radius 250 meter dari pusat semburan
BACA JUGA: Susno Siap Hadapi Wakapolri
BP Migas bersama PT Kalila, hingga saat ini dikatakan Evita tengah berusaha menghentikan semburan kebocoran gas tersebut.’’Kita sedang berupaya’’ tegasnya.PT Kalila melalui Area and Operation Manager PT Kalila Agustinus Parinding sendiri telah mengklaim mengalami kerugian hingga Rp 120 juta per hari akibat insiden ini
BACA JUGA: KPK Ralat Pernyataan Soal Century
Untuk mengurangi kerugian, tim kerja PT Kalila terus berusaha mengurangi tekanan gas dari pusat semburan sumur gas tersebut.Sementara terkait insiden semburan gas tersebut, Evita mengatakan kalau terus terjadi, bisa saja pasokan gas ke PLN menjadi tergangguNamun hingga saat ini, pasokan gas dari PT Kalila ke PT PLN guna memasok kelistrikan di Riau masih belum terganggu
Sekedar informasi, PT Kalila memasok 30 MMSCFD gas ke PLTG Teluk Lembu dan PT Riau Power‘’Gangguan itu bisa saja terjadi tapi sampai sekarang belum mengganggu pasokanKita akan terus berupaya menghentikan semburan,’’ kata Evita.(afz/yud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY: Kekuatan Militer Pilihan Terakhir
Redaktur : Soetomo Samsu