Dirjen Nunuk: 12 Ribu Lebih Guru Penggerak Sudah jadi Kepala Sekolah

Jumat, 09 Agustus 2024 – 13:35 WIB
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani (kiri) saat berbincang dengan seorang guru penggerak di Pekanbaru, Riau, Kamis (8/8/2024). ANTARA/Khaerul Izan

jpnn.com - PEKANBARU - Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nunuk Suryani mengatakan 12 ribu lebih guru peserta program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Kemendikbudristek hingga saat ini telah menjadi kepala sekolah.

Dirjen Nunuk berharap ke depan jumlah itu akan terus bertambah. "Secara nasional hingga bulan Agustus terdapat 92.887 guru penggerak yang lulus pendidikan," kata Dirjen Nunuk di Pekanbaru, Riau, Jumat (9/8).

BACA JUGA: Video Guru Honorer Viral Menjelang Pendaftaran PPPK 2024, Andreas: Miris

Dia menjelaskan bahwa program PGP bertujuan memberikan ruang kepada para guru agar lebih kreatif dan inovatif dalam hal pembelajaran.

Nunuk mengatakan bahwa program PGP yang sudah berjalan dari 2020 telah mencetak 12.400 guru menjadi kepala sekolah dan diharapkan ke depan akan terus bertambah.

BACA JUGA: 4 Guru Besar Baru, Universitas Terbuka Ingin Citra Positifnya Mendunia

Menurut Nunuk, Kemendikbudristek menargetkan pada 2024 ini, program PGP bisa mencetak kepala sekolah hingga 20.939, dan 5.000 guru sebagai pengawas sekolah.

"Pada 2025, kami laksanakan program PGP angkatan 12 dengan sasaran 30 ribu guru yang telah terseleksi pada 2024 dan pelaksanaan PGP angkatan 13 serta 14 dengan jumlah proyeksi sebanyak 39 ribu guru," ujarnya.

BACA JUGA: Aparat Evakuasi Nakes dan Guru Pascainsiden Pembunuhan Pilot Selandia Baru oleh KKB

Dia menambahkan bahwa telah mengevaluasi program tersebut bekerja sama dengan Bank Dunia.

Hasilnya, para guru lulusan program PGP menunjukkan penerapan positif disiplin dalam pembelajaran.

"Kami sudah mengecek melalui Bank Dunia bahwa guru peserta program PGP ini memberikan dampak yang positif kepada murid dan kualitas pengajarannya pun lebih baik saat diajar oleh guru penggerak," katanya.

Sebelumnya, sejumlah guru di Provinsi Riau mengharapkan program PGP terus dijalankan karena bermanfaat bagi para pengajar.

"Meski presiden berganti, menteri berganti, semoga program guru bergerak terus berlanjut," kata seorang guru penggerak dari SDN 126 Pekanbaru, Riau, Muhamad Febriansetiana.

Dalam program PGP ini, kata dia, banyak sekali manfaat yang dapat diambil oleh para pengajar di Indonesia. Sebab, dengan program tersebut pola pikir terhadap murid, kelas, aset sekolah dan lainnya berubah.

Febri merupakan guru penggerak angkatan pertama 2020, yang melaksanakan pendidikan selama sembilan bulan.

Dia menjelaskan bahwa selama proses pendidikan tersebut, banyak informasi yang bisa diterapkan di sekolah, baik dengan murid, guru, maupun wali murid. (antara/jpnn) 


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler