Dirjen Nunuk Dorong Guru Honorer & Lulusan PPG Ikut Seleksi PPPK 2024, Ada Afirmasi

Sabtu, 17 Agustus 2024 – 11:02 WIB
Dirjen GTK Kemendikbudristek Nunuk Suryani didampingi Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi  Bengkulu, Hendra Apriawa (kaus hitam) bersama para guru di SDN 03 Kota Bengkulu. Foto Mesya/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Direktur jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani mendorong honorer dan lulusan PPG mengikuti seleksi PPPK 2024.

Pengangkatan 1 juta PPPK guru menjadi salah satu program prioritas Direktorat jenderal (Ditjen) GTK Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam lima tahun terakhir di masa kepemimpinan Mendikbudristek Nadiem Makarim. 

BACA JUGA: Dirjen Nunuk Ungkap 5 Upaya Penuntasan PPPK Guru, Ada P1, Sikap Gubernur Bikin Senang

Selama lima tahun ini tercatat sekitar 800 ribu guru honorer sudah menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). 

Kemendikbudristek juga terus mengakselerasi program pendidikan profesi guru (PPG). Data Ditjen GTK Kemendikbudristek mencatat total jumlah peserta PPG dalam jabatan dari tahun 2021 sampai 2024 adalah 872.220. Dengan jumlah peserta PPG tertinggi pada 2024 sebanyak 589.589.

BACA JUGA: Disdik DKI Jakarta Mengupayakan 2.650 Guru Honorer Punya Peluang Berstatus KKI

Saat kunjungan kerja (kunker) ke Provinsi Bengkulu, Dirjen Nunuk terus menyemangati para guru. Guru yang masih berstatus honorer, lulusan PPG dan guru penggerak belum ASN didorong untuk mengikuti seleksi PPPK 2024.

Guru penggerak dan guru PPPK yang belum memiliki sertifikat pendidik (serdik) didorong untuk meningkatkan kompetensinya lewat program PPG. 

BACA JUGA: Di Hadapan Dirjen Nunuk, Guru PPPK &  Penggerak Minta Merdeka Belajar Dilanjutkan

"Mas Menteri ingin semua guru menjadi tenaga pendidik profesional dan makin sejahtera," tegas Dirjen Nunuk. 

Dia meminta guru PPPK di Bengkulu tidak berpuas diri, tetapi harus meningkatkan kompetensinya lewat berbagai program andalan Kemendikbudristek, seperti PPG dan guru penggerak

Harapan tersebut disampaikan Dirjen Nunuk saat berdialog dengan 100 guru se-Provinsi Bengkulu. 

Begitu juga saat mengunjungi SD Negeri 03 Kota Bengkulu, Dirjen Nunuk menyampaikan harapannya kepada para guru. 

Bader Adrian, guru honorer PJOK yang sempat berdialog dengan Dirjen Nunuk. Dengan mata berkaca-kaca dia menceritakan kalau tahun lalu sudah mengikuti seleksi PPPK, sayangnya belum lulus.

Mendengar curhatan Bader, Nunuk minta untuk tetap  semangat ikut seleksi PPPK 2024. "Ayo semangat ikut seleksi PPPK 2024 lagi, pasti bisa," ucapnya.

Di SDN 03 Kota Bengkulu terdapat 6 guru PPG yang belum berstatus ASN. Dirjen Nunuk pun mengimbau untuk ikut seleksi PPPK 2024.

Dia mengungkapkan, tidak hanya guru honorer yang mendapatkan afirmasi, lulusan PPG juga.

Sejak pelaksanaan PPPK 2021, guru beserdik dan lulusan PPG mendapatkan afirmasi kompetensi teknis 100 persen. 

Dirjen Nunuk juga menegaskan guru honorer dan lulusan PPG tidak akan saling sikut. Keduanya memiliki porsi yang berbeda. 

Pengangkatan PPPK dari guru honorer sifatnya distribusi, sedangkan PPG menggantikan kursi ASN yang sudah pensiun. 

Pantauan JPNN, kedatangan Dirjen Nunuk di Bengkulu mendapatkan sambutan hangat para guru. 

Ternyata profesor pendidikan ini sangat dicintai dan dikagumi para guru karena kebijakannya dinilai populis. 

Hal ini dibenarkan Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi  Bengkulu, Hendra Apriawa. Menurut Hendra, semua guru dan tendik se-Provinsi Bengkulu sangat gembira karena pertama kalinya didatangi Dirjen Nunuk. 

"Saya sampai tidak bisa berkata-kata saking senangnya mau didatangi Bu Dirjen,' ucapnya. 

Dirjen Nunuk sendiri mengakui selama ini hanya sering melewati Bengkulu, tetapi belum pernah mampir. Kali ini bisa ke Bengkulu dan menyaksikan bagaimana pemda di Bengkulu menjalankan program pemerintah dalam peningkatan kualitas serta kesejahteraan guru. 

"Saya terharu karena Merdeka Belajar memberikan dampak besar kepada guru-guru serta siswa di Bengkulu,' pungkas Dirjen Nunuk Suryani. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler