Dirjen PDP: Pemuda Ujung Tombak Promosi Desa Wisata

Rabu, 14 Juni 2023 – 22:05 WIB
Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Sugito melakukan peresmian Gazebo Bantuan Pengembangan Infrastruktur Amenitas Desa Wisata di Desa Selemak Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (13/6). Foto: Dok Kemendes PDT

jpnn.com, DELI SERDANG - Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Sugito melakukan peresmian Gazebo Bantuan Pengembangan Infrastruktur Amenitas Desa Wisata di Desa Selemak Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (13/6).

Sugito dalam sambutannya mengatakan pengelolaan desa wisata, membutuhkan kolaborasi.

BACA JUGA: Program TEKAD Tingkatkan Penghasilan Rumah Tangga Desa Rumahsoal

Desa harus mampu mengkonsolidasi berbagai potensi yang dimiliki warga desa, termasuk potensi yang dimiliki perempuan-perempuan desa, pemuda desa, serta pihak-pihak lain dil luar desa, termasuk mitra pembangunan desa.

“Banyak pemuda desa yang memiliki potensi luar biasa, yang mungkin tidak bisa dilakukan oleh generasi tua. Pemuda yang merupakan generasi millennial ini, lekat sekali dengan sosial media. Mereka berpotensi menjadi ujung tombak promosi desa wisata, sehingga desa wisata dikenal bukan hanya di Indonesia, tapi juga di dunia internasional,” kata Sugito.

BACA JUGA: Keren! 6 Seniman Berkebutuhan Khusus Ciptakan Desain Karakter Unik

Sugito menambahkan bahwa pada diri pemuda, generasi millennial desa, tidak jarang juga lahir ide-ide cemerlang dalam rangka pengembangan desa wisata.

Karena itulah, pelibatan pemuda dalam pengelolaan desa wisata, merupakan prasyarat menuju desa wisata mendunia.

BACA JUGA: Dirjen Bina Pemdes: Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa Harus Efektif

Selain itu, Sugito juga mengingatkan bahwa dalam konteks pengembangan destinasi wisata, desa tidak boleh meninggalkan kearifan lokal masing-masing.

Jangan sampai tercabut akar budaya yang ada di desa.

“Pengembangan desa wisata tidak boleh meninggalkan budaya desa. Jangan sampai desa wisata justru memupus budaya desa yang telah turun temurun diwariskan. Justru budaya desa harus menjadi ruh dalam pengembangan desa wisata,” imbuh Sugito. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler