Dirut Pertamina Nicke Widyawati Sampaikan 2 Strategi untuk Capai Komunitas Ekonomi ASEAN

Selasa, 28 Mei 2024 – 16:41 WIB
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan dua Outcome-Based Strategies untuk mendukung penerapan ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) Post-2025 Development pada sesi Leadership Forum di ASCOPE 8th Mid-Year Meeting 2024 di Bali. Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, BALI - Indonesia melalui Pertamina menegaskan kembali dukungannya untuk mencapai ASEAN Economic Community (AEC) 2045 melalui penerapan ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) Post-2025 Development yang merupakan cetak biru kerja sama energi regional di ASEAN.

Dukungan tersebut dipaparkan langsung Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di perhelatan ASEAN Council on Petroleum (ASCOPE) Mid-Year Task Force Meeting 2024 yang berlangsung di Bali pada 27-30 Mei 2024.

BACA JUGA: Pertamina Dorong Kolaborasi Memperkuat Ketahanan Energi ASEAN di Pertemuan ASCOPE

Dirut Pertamina Nicke Widyawati selaku Council Member ASCOPE Indonesia menyampaikan arah strategis APAEC dapat selaras dengan visi komunitas ASEAN 2045 sehingga hasilnya dapat memaksimalkan pembuatan kebijakan yang mendukung implementasi kerja sama energi multilateral ASEAN.

Dari sisi Pertamina, Nicke mengusulkan dua strategi berbasis dampak.

BACA JUGA: Pertamina Group Salurkan Bantuan untuk Korban Lahar Dingin & Tanah Longsor di Sumbar

“Pertamina mengusulkan agar area program diperluas yang intinya mencakup keamanan, keterjangkauan, dan keberlanjutan minyak dan gas bumi. Untuk mencapai tujuan tersebut, Pertamina menyajikan dua usulan Outcome-Based Strategies,” kata Nicke pada sesi ASCOPE Leadership Forum.

Dua usulan Outcome-Based Strategies dari Pertamina tersebut, yakni pertama memajukan Konektivitas Jalur Pipa Gas Trans-ASEAN (TAGP).

BACA JUGA: Pastikan Isi gas LPG Sesuai, Mendag & Pertamina Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

Indonesia melalui Pertamina mengusulkan untuk meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas gas atau LNG melalui jaringan pipa fisik dan virtual serta terminal regasifikasi.

“Program Jalur Pipa Gas Trans-ASEAN harus terus dilaksanakan secara berkelanjutan," tegas Nicke.

Dia menjelaskan Satuan Tugas Advokasi Gas ASCOPE telah melakukan upaya progresif di mana MoU antarnegara diperpanjang hingga 2034 dan mencakup lebih banyak infrastruktur termasuk infrastruktur jalur pipa virtual untuk meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas di wilayah ASEAN.

Lebih lanjut Nicke menjelaskan strategi kedua Pertamina adalah meningkatkan keamanan, keterjangkauan, dan keberlanjutan energi melalui empat rencana aksi yang mencakup perspektif dari hulu ke hilir.

Dimulai dari pemetaan sumber daya minyak dan gas regional dan sistem penyeimbangan pasokan-permintaan di luar jalur pipa untuk mendukung ketahanan energi dan pertumbuhan ekonomi regional, pengembangan bidang hulu dengan menerapkan teknologi rendah karbon (seperti dekarbonisasi, reduksi metana, CCS/CCUS, LNG rendah karbon).

Selain itu, meningkatkan penggunaan sumber energi yang terdiversifikasi dengan memanfaatkan turunan gas (seperti metanol, hidrogen, dan amonia) untuk mendukung solusi rendah karbon.

Namun, yang tidak kalah penting, yaitu pembentukan ASEAN Center of Excellence for Oil, Gas and Bioenergy yang dapat meningkatkan kapasitas dan keterampilan dalam kemajuan teknologi rendah karbon untuk mendukung target Net Zero Emissions.

Sebagai penutup, Nicke menekankan pentingnya menyelaraskan strategi energi melalui kolaborasi untuk mencapai manfaat yang optimal untuk masing-masing perusahaan dan negara.

Menurut Nicke, melalui tindakan kolektif dan solusi inovatif dapat memperkuat infrastruktur dan ketahanan energi, serta memastikan masa depan energi yang aman dan berkelanjutan di kawasan ASEAN.

"Mari kita maju bersama, berkomitmen untuk mencapai tujuan bersama demi kepentingan semua negara anggota," pesan Nicke.

Selain Pertamina, negara-negara peserta ASCOPE juga menyampaikan rencana dan pengembangan bisnis di masing-masing negaranya untuk mendukung capaian APAEC.

Beberapa negara peserta juga membuka potensi kerja sama bilateral untuk mengoptimalkan pengembangan bisnis energi regional.

ASCOPE Secretary In Charge (ASIC) sebagai pimpinan kesekretariatan ASCOPE Dr Tran Hong Nam dari Vietnam mengapresiasi forum diskusi para pemimpin perusahaan ini yang dapat mendorong inisiatif kolaboratif dan memfasilitasi pertukaran pengetahuan merupakan hal yang sangat penting secara strategis untuk mengatasi beragam tantangan yang dihadapi sektor energi di ASEAN.

"Saya berharap peserta forum kepemimpinan hari ini dapat berbagi sudut pandang baru dalam pengembangan APAEC di mana national oil company ASEAN berbagi relevansi dan mengetahui lansekap sektor energi kita di masa mendatang," ujar Dr Tran.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler