BATAM -- Direktur Utama PT PLN (persero) Dahlan Iskan mengatakan, ia sangat yakin ekonomi Indonesia akan tumbuh pesat jika infrastruktur listrik sudah bagusSebaliknya, ia tidak yakin kalau kenaikan tarif dasar listrik (TDL) justeru membuat perekonomian Indonesia turun
BACA JUGA: TDL Indonesia Termurah se-Asia
"Semua sektor perekonomian di negeri ini akan bergerak kalau energi listrik terpenuhiDahlan memaparkan strategis membenahi kelistrikan di Indonesia
BACA JUGA: PLN Seriusi Pembangklit Tenaga Surya
Ia mengatakan, persoalan utama kelistrikan nasional selama ini adalah masih belum tercukupinya kebutuhan listrikBACA JUGA: Kerugian Kecelakaan KA di Madiun Capai Rp 8 Miliar
Terhitung 30 Juni lalu, listrik seluruh Indonesia sudah cukupNamun masih pas-pasanArtinya, listrik yang tersedia cukup untuk melayani pelanggan yang ada, namun belum bisa melayani sambungan baru, arena cadangan yang tersedia terbatas.Untuk itu, kata Dahlan, supaya tidak menimbulkan kepanikan, listrik harus terlebihSaat ini PLN terus dilakukan upaya, supaya ada cadangan minimal 30-35 persenNamun cadangan 30-35 persen ini membutuhkan biaya yang tak sedikitItu sebabnya, kata Dahlan, listrik menjadi mahal, karena pembangkit cadangan juga harus dibiayaiTapi bagaimanapun, katanya, harus ada cadangan"Kalau ada cadangan tinggal menggunakan mesin pembangkit cadanganDengan begitu, listrik tidak padam lama," ujarnya.
Dahlan yang hadir sekaligus mewakili Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga memaparkan, mulai 1 Juli, masalah teknis kelistrikan yang sering menyebabkan byar pet, khususnya di wilayah Jawa Bali, terus selesaikanTargetnya, Oktober 2010 sudah rampungMasalah teknis itu antara lain penggantian travo yang sudah tua, mengantisipasi transmisi yang berpotensi terkena pohon tumbang, memperbaiki sambungan kabel listrik yang renggang, kena petir, dan persoalan teknis lainnya.
Penggantian travo misalnya, selama ini penggantian baru dilakukan setelah travo meledakSaat ini, kata Dahlan, tidak bisa lagi seperti itu, karena jika menunggu travo meledak, masa pemulihannya lebih lamaPertama harus mencari travo mana yang meledak, lalu menggantinyaSemua itu butuh waktu lama"Dengan kamera itu, kita sudah tahu mana travo yang "hamil" tua mana yang "hamil" mudaNah sebelum meledak kita ganti, kalau belum meledak masih bisa diperbaiki dan dipakai lagi, tapi kalau sudah meledak, tak bisa dipakai dan waktu pemulihannya lama," katanya.
Dengan menggunakan teknologi kamera itu, maka gangguan bisa diatasi kurang dari 3 jam"Kalau tiga jam, ikan di akuarium yang harganya jutaan belum mati, makanan di kulkas belum basi," ujar Dahlan.
Untuk kabel renggang, dilakukan penggantian kabel listrik yang tidak menggunakan sambunganSaat ini kabel listrik sepanjang apapun bisa dipesan tanpa ada sambunganBegitupun jaringan transmisi yang mudah terganggu pohon tumbang, sudah bisa diantisipasi dengan menggunakan membungkus pipa paralon dan pemangkasan pohon yang dilalui jaringan transmisi PLN.
Sampai 30 Oktober 2010 nanti, kata Dahlan, pemadaman yang terjadi akibat masalah teknis tersebut sudah harus teratasi, minimal 75 persenSaat ini, proses pemasangan travo masih terus berlangsungBahkan, di Jawa lebih dari 5.000 travo, termasuk 6 travo berkapasitas besarTerkait proyek pembangunan listrik 10.000 MW di Jawa, Dahlan mengatakan, tahap pertama sebesar 2.600 MW selesai 2011, selanjutnya bertahap di 2012 dan rampung 2014"November 2010 listrik Jawa sudah sangat hebat, kalau Sumatera akhir 2012Jadi kalau selama ini tidak ada kepastian, saat ini sudah ada kepastian," ujarnya.
Tak hanya itu, 2013, Dahlan menjanjikan listrik Sumatera sudah sama hebatnya dengan listrik di JawaTidak ada lagi byar pet"Semestinya, proyek 10 ribu MW itu bisa selesai 2013, tapi kami geser ke 2014Jadi ada pergeseran cash flow Rp1,3 triliunKalau dulu menggeser-geser proyek tak bisa, kalau sekarang bisa," katanya lagi.
Selain menghadirkan Dirut PT PLN, acara Rembuk Kelistrikan Nasional ini juga menghadirkan sejumlah pembicara, antara lain Yosep Baris dari Konsorsium Perusahaan perusahaan asuransiKemudian ada Ahmad Fahmi dari Asosiasi Pabrikan Tower Indonesia (Aspatindo), Kenji Pangestu -- Ketua umum Asosiasi Masyarakat Baja Indonesia (AMBI), dan Heru Subagyo dari Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia (AKLI), serta peserta dari berbagai provinsi, kabupaten/kota di wilayah Indonesia Barat.
Mereka membahas peluang dan tantangan dalam program pengembangan kelistrikan nasionalSementara itu, Muhammad Rapsel Ali, Ketua Panitia Penyelenggara Rembuk Listrik Nasional mengatakan, setelah di Batam, acara yang sama akan digelar di Surabaya pada Sabtu, 17 Juli mendatang dan 31 Juli di Makassar(nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JORR Beroperasi, Properti Meningkat
Redaktur : Tim Redaksi