Dirut Transjakarta: Kami Tak Bisa Memuaskan Semua Orang

Kamis, 03 September 2020 – 17:04 WIB
Ilustrasi pemutusan hubungan kerja (PHK). Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Pascadilaporkan ke Polda Metro Jaya Senin lalu oleh Serikat Pekerja Transportasi, Direktur Utama PT Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo angkat bicara.

Jhony menegaskan bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap delapan karyawannya, sudah melalui mekanisme yang sesuai.

BACA JUGA: Dirut Transjakarta Jelaskan Kronologi PHK 8 Karyawan

"Duduk perkaranya adalah ada karyawan melanggar aturan Perusahaan dengan kategori berat, ya konsekuensinya ya di-PHK," ujar Jhony lewat keterangannya, Kamis (3/9).

Jhony juga menegaskan jika masalah PHK tak ada hubungannya dengan Tuntutan Upah Lembur 2015 sampai 2019.

BACA JUGA: Suami Meringkuk di Tahanan, Istri Memilih Selingkuh dengan Pria Lain, Sampai Hamil

"Ya memang gitu faktanya, enggak ada hubungannya," lanjut eks Direktur Angkasa Pura tersebut.

Sebagai informasi, Jhony ditunjuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pada 27 Mei 2020 menjadi Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).

BACA JUGA: Warga Mencium Bau Menyengat dari Dalam Rumah, Penghuninya Jarang Bergaul, Bukan Mayat

Terkait pelaporannya ke aparat, Jhony mengaku heran akan laporan polisi yang dibuat oleh salah satu serikat pekerjanya.

"Empat tahun mereka diam-diam, giliran ada Dirut baru langsung dimusuhi, enggak ngerti saya mereka maunya apa?" lanjut Mantan Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines ini.

"Kan masalahnya sudah selesai? SK Direksi terkait itu sudah ada di akhir 2019, seluruh tiga Serikat Pekerja yang ada saat itu sudah sepakat, ada notulennya kok. Lah, ini Serikat Pekerja yang dibentuk belakangan kok malah menuntut apa yang sudah disepakati sebelum kelompok mereka lahir, kan jadi kebolak balik nih ceritanya," beber Jhony.

Jhony mengaku bahwa Manajemen Transjakarta di bawah kepemimpinannya yang baru tiga bulan ini, selalu mengakomodir kebutuhan-kebutuhan empat serikat pekerjanya. Termasuk penyelesaian masalah upah lembur tersebut.

"Apanya yang dihalangi? Ketemu saya aja mereka semua bisa sebulan empat kali, solusi kami kasih, tapi kan ditolak. Saksinya banyak lho, puluhan orang, masak saya bohong di depan semua serikat karyawan?," kata Mantan pilot ini.

"Ada semua kok buktinya, bahwa Manajemen Transjakarta ingin bersama-sama dengan semua pihak memajukan perusahaan,".

"Jadi jangan dengan cara yang merusak dong, kalau kayak begini kan jadi enggak kondusif? Tapi ya gitu, kami enggak bisa puaskan semua orang, apalagi yang memang niatnya dari awal sudah enggak baik. Mereka bukan lagi memperjuangkan hak, tapi sedang memaksakan aspirasinya, enggak boleh dong memaksakan itu," tutup Jhony. (rhs/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler