Disambar Petir, 1 Petani di Limapuluh Kota Tewas, 12 Selamat

Rabu, 07 November 2018 – 22:10 WIB
Petir menyambar. Foto/ilustrasi: Daily Telegraph

jpnn.com, LIMAPULUH KOTA - Belum hilang kepanikan warga akibat banjir dan longsor yang terjadi sejak Jumat lalu (2/11), Kabupaten Limapuluh Kota kembali diterpa berita duka, Selasa (6/11) lalu.

Seorang petani tewas disambar petir saat berteduh bersama 12 petani lainnya di kawasan Gawang Sawah Laweh, Jorong Lareh Nan Panjang, Nagari Batupayuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban.

BACA JUGA: KPU Sebaiknya Pakai Tinta Berbahan Baku Gambir

“Lima orang dari mereka, termasuk sepasang suami-istri, sempat dirawat di Puskesmas Pakanraba'a, Lareh Sago Halaban, dan RSUD dr Adnaan WD Payakumbuh karena terpapar petir,” ujar Kepala Puskesmas Pakanraba'a Yelfi Nedra Puspita.

Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan menyebutkan, petani yang meninggal dunia akibat disambar petir bernama Fuadi alias Wad, 56.

BACA JUGA: Truk Terguling di Jorong Lubuakjantan, 1 Tewas, 2 Terluka

Sebelum dipastikan meninggal, Wad sempat dibawa warga bersama personel Polsek Luhak ke Puskesmas Pakanraba'a.

Akan tetapi, sesampai di tempat layanan kesehatan itu, Wad sudah tidak bernyawa.

BACA JUGA: Dibantu Tetangga, Ibu Muda Kuras Isi ATM Pedagang Rp 91 Juta

"Sepertinya, sudah tidak ada (meninggal) sejak di lokasi," kata Yelfi.

Setelah meninggal, jenazah Fuadi alias Wad di bawah ke rumah duka di Jorong Lareh Nan Panjang. Ferizal Ridwan bersama Efly Zein dan Kapolsek Luhak AKP Kaspi Darmis, sempat melayat ke rumah duka.

Almarhum, seperti disampaikan Kepala Jorong Lareh Nan Panjang Pasrizal, meninggalkan empat anak. Salah satunya anaknya, bernama Fauzan Lesmana Putra, siswa SMA 1 Lareh Sago Halaban.

Sementara itu, dari lima petani yang sempat dirawat karena terpapar dan kaget mendengar bunyi petir, tiga diantaranya ditangani petugas Puskesmas Pakanrabaa'a. Mereka adalah suami-istri Basri,70, dan Ramayulis,64, serta Faridawati,45. Sedangkan dua petani lainnya, yaitu Almudahar Dt Rajo Pangulu,65, dan Natar,63, dirawat di RSUD Adnaan WD.

Tadi malam, kelima petani yang sempat dibezuk Wakil Bupati (Wabup) Ferizal Ridwan, dipastikan sudah pulang ke rumah mereka masing-masing. Pemkab Limapuluh Kota menanggung biaya perawatan di rumah sakit. "Tadi (kemarin), Pak Wabup bilang sudah melaporkan peristiwa ini kepada Pak Bupati. Dan Pak Bupati, menurut Pak Wabup, meminta agar biaya perawatan ditanggung pemerintah daerah," kata Camat Efly Zein.(frv)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir, Jalur Alternatif Sumbar-Riau Terputus


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler