jpnn.com, LIMAPULUHKOTA - Kasus pembobolan kartu ATM Bank Nagari Syariah milik pedagang yang tinggal di Jorong Ketinggian, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, berhasil diungkap aparat Polsek Harau.
Ternyata, pelaku pembobolan uang sebesar Rp 91,9 juta itu adalah seorang ibu muda beranak tiga yang beraksi dengan dibantu tetangganya di Koto Panjang Dalam, Lamposi Tigo Nagori, Payakumbuh.
BACA JUGA: Dooor! Polisi Tembak Leher Pembobol ATM
"Ya, berkat bantuan dari masyarakat, dalam tempo kurang dari 24 jam, jajaran Polsek Harau, dapat mengungkap kasus pembobolan kartu ATM milik pedagang sebesar Rp91,9 juta. Dimana pelaku dalam kasus ini adalah seorang ibu muda beranak tingga yang beraksi dengan dibantu tetangganya," kata Kapolres Limapuluh Kota AKBP Haris Hadis kepada Padang Ekspres, Jumat (7/9).
AKP Harrry menyebutkan, pelaku berinisial RM alias RS, 27, yang sehari-hari adalah ibu rumah tangga, sudah diamankan anggota Polsek Harau sejak Kamis malam (6/9).
BACA JUGA: Kartu ATM Sumiati Tersangkut di Mesin, Puluhan Juta Raib
Begitu pula dengan tetangganya berinisial IA,50. Selain mengamankan kedua orang ini, jajaran Polsek Harau juga menyita sejumlah barang bukti untuk mempercepat penyidikan kasus ini.
"Ada 6 jenis barang bukti yang kita dapat dari tersangka RM alias RS. Meliputi uang tunai sebesar Rp4.750.000,-. Kemudian, 2 buah cincin emas, 1 unit sepeda roda tiga merek family, 1 unit handphone merek oppo A3S warna merah beserta kotak, 2 unit tablet merk advan S7C warna gold, dan 2 buah sarung tablet merk boruto," beber AKP Harry Mariza.
BACA JUGA: Banjir, Jalur Alternatif Sumbar-Riau Terputus
Sedangkan dari tetangga RS, yakni IA yang sehari-hari bekerja sebagai petani, Polsek Harau menyita barang bukti yang lebih banyak.
"Ada 8 jenis barang-bukti yang kami dapat dari tersangka IA. Meliputi, 1 unit karti atm Bank Nagari. Kemudian, uang tunai sebanyak Rp40,2 juta, 2 buah cincin dengan berat 4 gram, 1 buah gelang emas dg berat 5 emas, 1 buah gelang emas dg berat 3 emas, 2 buah alat pancing beserta katrolnya, 1 buah dompet warna biru dengan merk toko mas rambuti, dan 2 buah springbed," ujar AKP Harry.
Lantas, bagaimana kronologi kasus ini hingga berhasil diungkap polisi? Menurut AKP Harry yang pernah menjabat Kasat Lantas Polres Payakumbuh, kasus ini bermula dari hilangnya tas atau kantong plastik milik seorang pedagang asal Jorong Ketinggian, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota bernama Khairul alias Ujang,45,
Kantong plastik berisi kartu ATM Bank Nagari Syariah, SIM, kartu ATM BRI, kartu ATM BCA dan STNK sepeda motor itu diketahui Ujang hilang sejak Sabtu (25/8). Namun karena masih terus melakukan pencarian, Ujang baru mengurus surat keterangan hilang ke Polsek Harau lebih dari sepekan kemudian atau pada Senin (3/9) lalu.
Dua hari setelah mengurus surat keterangan hilang ke Polsek Harau, Ujang yang berniat membuat kembali kartu ATM-nya yang hilang ke Bank Nagari Syariah Payakimbuh, kaget bukan kepalang.
Ujang kaget karena saat buku tabungannya di-print-out petugas bank, uang simpanan Ujang tinggal Rp506.000,-. Padahal, Ujang mengaku, sebelumnya punya uang tabungan sebesar Rp 92.445.947,-.
Konon kabarnya, Ujang sempat mengonfirmasikan hal ini kepada petugas bank. Hingga akhirnya diketahui, uang simpanan milik Ujang sebesar Rp 91.939.794.
Sudah ditarik melalui sejumlah ATM. Tapi, Ujang dan keluarganya mengaku tidak pernah menarik uang sebanyak itu. Meski demikian, Ujang mengakui, kartu ATM yang disimpan Ujang dalam kantong plastik memang hilang.
"Di dalam dompet (kantong plastik-red) tersebut, korban (Ujang) juga mengakui menyimpan nomor pin ATM-nya. Sehingga dengan adanya nomor pin ATM itulah, pelaku yang mengambil kartu ATM korban, dengan mudah menarik uang korban di ATM. Ini hendaknya menjadi pelajaran juga bagi masyarakat, agar lebih waspada dalam menyimpan kartu ATM dan nomor pinnya," kata AKp Harri Mariza Putra.
Kembali kepada Ujang, setelah mengetahui uang tabunganya hilang dan ditarik oleh orang tidak dikenal, Ujang akhirnya kembali melapor ke Mapolsek Harau pada Kamis (6/9).
Kurang dari 24 jam setelah korban melaporkan peristiwa pencurian yang dialami, jajaran kami yang melakukan penyelidikan, dapat mengamankan kedua pelaku," ujar AKP Harry.
Berdasarkan keterangan salah satu pelaku, yakni RM alias RS, di memamg sering pergi berbelanja ke warung milik Ujang.
"Saat berbelanja itulah pelaku RM alias RS mengambil kartu ATM milik korban. Kemudian, karena takut dan tidak pandai juga menggunakan kartu ATM, RM atau RS meminta bantuan kepada tetangganya di Koto Panjang Padang, Lamposi Tigo Nagori, berinisial IA untuk mengambil uang tersebut. Sehingga dalam kasus ini ada kerjasama. Bahkan IA yang sudah lanjut usia, juga pernah meminta bantuak anaknya untuk mengambil uang di ATM," ulas AKP Harry Mariza. (frv)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 141 Kartu ATM Nasabah Bank Mandiri Terkena Skimming
Redaktur & Reporter : Budi