jpnn.com - JAKARTA--Program Indonesia Pintar (PIP) berupa penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP) bagi anak usia sekolah 6-21 tahun ternyata kurang diminati siswa yang putus sekolah.
Hingga 19 September, data siswa yang masuk ke daftar pokok pendidikan dasar dan menengah (Dapodik) baru 10,7 juta orang. Itupun yang terdaftar hanya siswa bersekolah.
BACA JUGA: Siswa Miskin dan Kaya, Semua Terima Dana KIP
"Sebanyak 10,7 juta siswa yang akan menerima dana KIP ini rerata bersekolah. Yang putus sekolah, kami belum terima laporannya," kata Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hamid Muhammad, Minggu (25/9).
Hamid menyebutkan, kurang minatnya siswa putus sekolah ini kemungkinan karena tidak ada gerakan sosialisasi dan pendataan dari masing-masing desa/kelurahan.
BACA JUGA: Dana KIP 10,7 Juta Siswa Miskin Segera Cair
Mestinya setiap kades/lurah memiliki data berapa siswa putus sekolah. Data ini kemudian diajukan kepada kepala sekolah.
"Kepala sekolah juga harusnya paling tahu berapa anak didiknya yang putus sekolah. Makanya ini yang akan dapat dana KIP hanya siswa bersekolah. Yang putus sekolah belum dapat karena belum masuk Dapodik," tuturnya.
BACA JUGA: Iluni Beri Pesan Khusus untuk Alumni
Dia menambahkan, hingga 19 September, KIP yang sudah diterima siswa sebanyak 80 persen. Namun yang dilaporkan ke Dapodik baru 55 persen. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tujuh Juta Anak Indonesia Tidak Sekolah
Redaktur : Tim Redaksi