Disdik Kota Bogor Larang Siswa Merayakan Valentine

Senin, 13 Februari 2017 – 06:05 WIB
Pembeli memilih bunga mawar yang sudah dirangkai di Pasar Bunga Wastukencana, Kota Bandung, Jumat (12/2). Menjelang hari Valentine pemesanan bunga Mawar meningkat, yang dijual dengan kisaran harga Rp 5 ribu per tangkai. Foto: Khairizal/Radar Bandung/JPNN.com Ilustrasi by: Khairizal/Radar Bandung

jpnn.com - jpnn.com - Larangan merayakan Valentine selalu digaungkan setiap tahun menjelang tanggal 14 Februari. 

Alasannya, Velentinie dinilai tidak sesuai dengan budaya Indonesia dan ajaran agama Islam. Perayaan hari kasih sayang itu juga masih dianggap identik dengan perilaku seks bebas.

BACA JUGA: Para Pelajar Dilarang Rayakan Valentine Day

Awalnya seruan semacam itu hanya diserukan oleh ulama atau organisasi keagamaan. Sifatnya pun sekadar imbauan yang tidak mengikat dan tanpa sanksi.

Namun, beberapa tahun terakhir ada sejumlah pemerintah daerah yang secara resmi melarang perayaan Valentine. Pemerintah Kota Bogor adalah salah satu yang melakukannya.

BACA JUGA: Disdik Larang Siswa Rayakan Valentines Day

Dinas Pendidikan Kota Bogor baru-baru ini mengeluarkan sebuah surat edaran yang isinya melarang semua siswa di Kota Hujan merayakan Valentine.

“Larangan ini sudah setiap tahun kami keluarkan dan diperuntukan bagi anak-anak di Kota Bogor, khususnya agar tidak melakukan kegiatan yang menyimpang, seperti narkoba dan pergaulan bebas,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Kota Bogor Fahruddin, Minggu (12/2).

BACA JUGA: Ciee..Ada Operasi Kasih Sayang Jelang Valentine

Fahrudin akui bahwa selama ini belum pernah ditemukan kasus penyimpangan terkait Valentine. Namun, fakta itu tak menghentikan pihaknya melarang perayaan tersebut.

“Dari tahun ke tahun selalu kondusif, makanya kami larang terus tiap tahun, kami beri penjelasan, pemahaman bahwa itu bukan sebuah budaya kita,” tambahnya.

"Bagi yang melanggar, sanksi akan diberikan kepada sekolah masing-masing," lanjut dia.

Terpisah, Kepala SMAN 2 Kota Bogor Surya Setiamulyana sangat mendukung adanya larangan tersebut. Pihaknya juga sudah mengkoordinasikan semua guru untuk memberikan sosialisasi kepada para siswa.

”Larangan telah kami sampaikan kepada semua peserta didik untuk tidak merayakan Valentine, baik dilingkungan sekolah maupun di lingkungan luar sekolah,” ucapnya.

Meminimalisir adanya perayaan di lingkungan sekolah, Surya pun sudah berkoordinasi dengan semua guru-guru untuk memaksimalkan pengawasan.

“Kalau sudah diluar lingkungan sekolah ya, itu sudah wewenang orang tua, tapi tetap akan saya tegaskan kepada anak-anak bahwa larangan tesebut juga berlaku di luar lingkungan sekolah,” tegasnya. (ran/c/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalin Cinta Sejak Kuliah, Cerai Cuma Gara-Gara Mimpi


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler