Disebabkan Kebiasaan Merokok, Kenali Gejala Penyakit Paru-paru Kronis

Kamis, 25 November 2021 – 06:45 WIB
Perokok (Ilustrasi). Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa kebiasaan merokok menjadi penyebab utama bagi 3,23 juta kematian pada 2019.

Hal ini membuat penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK) menjadi penyebab kematian terbanyak ketiga di dunia.

BACA JUGA: Ingin Berhenti Merokok, 3 Makanan Ini Bisa Membantu Anda Lho

Pada 2020, Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease memperkirakan secara epidemiologi prevalensi PPOK akan meningkat.

Data riset kesehatan dasar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2013 menunjukkan prevalensi PPOK mencapai 3,7 persen. Artinya, 9,2 juta jiwa di Indonesia mengalami PPOK.

BACA JUGA: 3 Dampak Buruk Merokok dalam Mobil, Hentikan Sekarang!

Spesialis Kardiovaskular Arto Yuwono Soeroto menjelaskan PPOK sebagai penyakit paru-paru obstruktif yang bisa diobati sehingga lebih diupayakan pencegahan memburuknya gejala maupun fungsi paru-paru.

Adapun gejala keluhan yang dialami penderita PPOK ialah saluran pernapasan yang menetap seperti batuk berdahak, sesak nafas, memiliki keluhan yang menetap.

BACA JUGA: Dampak Buruk Merokok di Dalam Mobil, Nomor 4 Bikin Anda Menyesal

Gejala pernapasan yang menetap terjadi akibat kerusakan saluran napas pada gelembung alveolus atau kantung udara kecil di dalam paru-paru-paru-paru yang menjadi tempat pertukaran oksigen dengan karbondioksida.

"Kerusakan tersebut disebabkan oleh pajanan dengan gas atau partikel berbahaya seperti merokok dan polusi,” kata Arto, Selasa (23/11).

Data Kemenkes menunjukkan jumlah perokok di Indonesia mencapai 33,8 persen sehingga mengakibatkan banyaknya kejadian PPOK.

Lebih lanjut, angka perokok pria mempunyai proporsi yang besar sekitar 63 persen sementara peningkatan prevalensi merokok cenderung lebih tinggi pada kelompok remaja usia 10 sampai 18 tahun.

Pada kelompok remaja, jumlah perokok meningkat dari 7,2 persen menjadi 9,1 persen pada 2018.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menegaskan kebiasaan merokok sebagai penyebab utama PPOK penting untuk direalisasikan kepada masyarakat.

“Implikasi kesehatan, implikasi investasi manusia itu jadi terhambat dengan adanya paparan asap rokok pada anak-anak yang berusia 10 sampai 18 tahun yang menjadi ‘PR’ kita semua bersama,” ucap Dante. (mcr9/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
WHO   Merokok   paru-paru   rokok  

Terpopuler