jpnn.com, WAY KANAN - Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok massa saat aksi demo 11 April di depan Gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta pada Senin (11/4).
Setelah heboh Ade Armando babak belur dikeroyok, empat foto pria yang disebut sebagai terduga pelaku viral di media sosial. Salah satunya bernama Try Setia Budi Purwanto (26).
BACA JUGA: GUSDURian Bereaksi Melihat Ade Armando Babak Belur Digebuki Massa
Mas Try yang merupakan warga Kabupaten Way Kanan, Lampung pun buka suara menanggapi penyebutan namanya sebagai pengeroyok Ade Armando.
Dia mengaku tidak mengetahui adanya aksi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh mahasiswa di Jakarta.
BACA JUGA: Denny Siregar Mengabarkan Kondisi Ade Armando
"Saya, kalau enggak kerja, ya, mancing. Jadi, enggak tahu urusan-urusan begitu," ucap Try diberitakan JPNN Lampung (lampung.jpnn.com) pada Selasa (12/4).
Namun, Try terkejut setelah mengetahui foto wajah beserta nama lengkap dan alamat tinggalnya tersebar luar di media sosial sebagai pengeroyok Ade Armando.
BACA JUGA: Ruhut: Mereka Mau Menjatuhkan Pak Jokowi, tetapi Lupa
"Makanya saya kaget, karena di media sosial banyak foto saya," ujar Try.
Menurut Try, saat demo berlangsung di Jakarta pada Senin kemarin, dirinya sedang bekerja di Way Kanan.
"Saya jam sepuluh itu (Senin, red) jaga sound system waktu Ibu Bupati gelar bazar," ungkap Try yang bekerja sebagai honorer di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Way Kanan.
Terkait doxing atau penyebaran data pribadinya yang disebut sebagai pengeroyok Ade Armando, Try sudah mengklarifikasi kepada kepolisian setempat.
"Saya sudah klarifikasi dengan pihak Polres Way Kanan. Pada saat itu ada kepala kampung juga," pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan penyidik kepolisian sudah mengidentifikasi pelaku pengeroyokan terhadap Ade Armando.
BACA JUGA: Detik-Detik Mencekam saat Ade Armando Digebuki, Lihat Aksi Pria Berbaju Merah
Fadil mengimbau pengeroyok Ade bisa menyerahkan diri jika tidak ingin ditangkap polisi.
"Kami akan melakukan upaya penegakkan hukum. Mengumumkan identitas pelaku. Jika tak menyerahkan diri, kami tangkap," ujar Alumnus Akpol 1991 itu, kemarin. (mcr32/fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam