jpnn.com, JAKARTA - Menko Polhukam Wiranto menyampaikan, sebanyak 155 napi teroris di rutan cabang Salemba di Mako Brimob, telah menyerahkan diri. Semula jumlahnya 156 namun sudah tewas satu orang pada Rabu.
Sebanyak 145 napi menyerahkan diri setelah dilakukan proses pendekatan, sisanya 10 orang menyerah setelah dilakukan penyerbuan bersenjata.
BACA JUGA: 90 Persen Napi Terorisme Sudah Menyerahkan Diri
“Mereka, 145 orang satu per satu menyerahkan diri. Sisanya, yang 10, belum mau. Setelah dilakukan penyerbuan, yang 10 ini akhirnya menyerahkan diri,” ujar Wiranto dalam keterangan pers, Kamis (10/5) pagi.
Sebelumnya, Wakapolri Komjen Pol Syafruddin, Kamis (10/5) pagi, menyampaikan keterangan di depan wartawan terkait kasus penyanderaan di rutan cabang Salemba di Mako Brimob. Berikut beberapa ponin keterangan Komjen Syafruddin.
Pertama, Penyenderaan sejumlah anggota polri di rutan cabang Salemba yang kebetulan berada di kompleks Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
BACA JUGA: Mantan Napi Terorisme Ini Cerita soal Rutan Mako Brimob, Duh
Kedua, penyenderaan dilakukan oleh 156 tahanan, terhadap 9 anggota polri. Lima di antaranya gugur, dengan pembunuhan yang dilakukan secara sadis. Tiga anggota Polri luka-luka berhasil dibebaskan pada Selasa malam. Sedang Iwan Sarjana dibebaskan Kamus pukul 02 dini hari.
Ketiga, Polri minta maaaf ke public. “Pimpinan Polri dan yang bertanggung jawab dalam operasi penanggulangan penyanderaan iini memohon maaf kepada seluruh rakyat Indonesia dan bangsa dan negara, karena terganggu dengan peristiwa ini, juga sudah menjadi perhatian dunia. Polri minta maaf sebesar-besarnya,” ujar Komjen Syafruddin.
BACA JUGA: Negosiasi di Mako Brimob Berpotensi Diakhiri Baku Tembak
Keempat, pimpinan Polri meminta maaf kepada keluarga korban. “Memohon maaf kepada keluarga anggiota Polri yang gugur,sebanyak lima orang, luka-luka empat orang,” ucapnya. Namun, lanjutnya, institusi polri telah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan penyelamatan.
Kelima, polri bukan melarang peliputan di sekitar Mako Brimob. Tapi semata untuk keselamatan karena para napi punya senjata yang jarak tembaknya bisa menjangkau sampai ke jalan raya. “Situasi sangat tidak aman.”
Keenam, operasi penanggulangan penyanderaan dan pembunuhan sadis oleh para tahanan di rutan cabang salemba di Mako Brimob, berjalan 36 jam. Sebanyak 156 tahanan yang melakukan penyanderaan (satu sudah tewas, tersisa 155).
“Polri berupaya sepersuasif mungkin, dengan kepala dingin. Walaupun teman-temannya menjadi korban, meski dibantai secara sadis oleh mereka,” cetus Syafruddin.
Ketujuh, operasi penanggulangan penyenderaan berakhir pukul 7,15, sudah selesai. Pimpinan Polri mengucapkan terimakasih seluruh jajaran polri yang berhasil melakukan operasi ini.
“Sebagian, di sana masih proses, atau seluruh tahanan teroris, di atas 90 persen, telah menyerahkan diri. Berkat petugas yang mampu mengendalikan diri. Mudah-mudahan bisa seluruhnya. Tanpa ada korban, mudah-mudahan, ini masih berporses.Tunggu satu jam ke depan,” pungkasnya.
Penjelasan Wiranto memastikan seluruh napi kasus terorisme sudah menyerahkan diri. (sam/mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bripka Denny dan Saudara Kembarnya Siap Rayakan Ultah, tapi
Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Elfany Kurniawan, Soetomo