Disesali, Sikap Malu-malu Partai Demokrat

Kamis, 19 Juni 2014 – 16:06 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pemilihan presiden dan wakil presiden tanggal 9 Juli hanya diikuti dua pasangan calon, yakni Prabowo Subianto-Hatta Radjasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Partai Golkar yang diharapkan mengusung pasangan capres, akhirnya berkoalisi ke Prabowo-Hatta Radjasa. Sementara Partai Demokrat masih terlihat malu-malu untuk menyatakan dukungannya kepada pasangan Prabowo-Hatta Rajasa.

BACA JUGA: Mantan Pangab Anggap Surat Pemberhentian Prabowo Bukan Rahasia

"Kedua partai itu sebetulnya bisa mengusung calon masing-masing, tetapi karena ada perhitungan lain dan ego mereka maka yang terjadi seperti sekarang ini," kata pengamat politik Holden Makmur kepada wartawan di Jakarta, Kamis (19/6).

Menurut dia jika Partai Golkar dan Partai Demokrat mengajukan capres maka pemilu ini tidak hanya diikuti dua pasang calon, tetapi bisa tiga pasang calon. Hal ini sesuai dengan harapan masyarakat yakni munculnya calon alternatif, bukan hanya Prabowo dan Jokowi.

BACA JUGA: Dihantam Kampanye Hitam, Jokowi-JK Pilih Fokus Pikirkan Terobosan

"Masyarakat disuguhi pertunjukkan politik oleh elit politik tetapi masyarakat kita tidak tahu apa yang terjadi dengan mereka sampai akhirnya hanya ada dua calon itu,” kata lulusan Philippine Christian University ini.

Dia menyayangkan, dengan jumlah penduduk Indonesia yang banyak ini mestinya bisa melahirkan calon-calon pemimpin, supaya masyarakat semakin banyak pilihannya dalam menentukan presiden dan wakil presiden berikutnya.

BACA JUGA: Ngaku Sakit, Tersangka Korupsi Flu Burung Ditangkap Saat Mancing

Dalam kondisi seperti sekarang ini, kata dia, pilihan itu mestinya bisa lebih dari dua pasangan calon, bisa tiga atau empat calon. Dengan demikian, rakyat bisa lebih bebas memilih siapa pemimpin negara yang besar ini dan akan disegani oleh negara-negara lain di dunia ini.

"Karena pemimpin Indonesia itu hendaknya pemimpin yang mampu membangkitkan kemajuan bangsa dan visioner," kata Holden. (fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wiranto: Penculikan Atas Inisiatif Prabowo, Bukan Perintah Atasan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler