Disetujui WHO, Vaksin Sinopharm Buatan China Bisa Masuk Covax

Sabtu, 08 Mei 2021 – 07:15 WIB
Penjaga stan pameran Ciftis di Beijing, Jumat (4/9/2020), menunjukkan dua kandidat vaksin COVID-19 buatan Sinopharm dan Sinovac. Foto: ANTARA/HO-GT

jpnn.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyetujui vaksin Sinopharm dari China untuk penggunaan darurat.

Persetujuan tersebut memungkinkan vaksin Sinopharm masuk ke Covax.

BACA JUGA: Kasus Pembekuan Darah Terkait Vaksin AstraZeneca Terus Bertambah, Saatnya Panik?

"Ini memperluas daftar vaksin Covid 19 yang bisa dibeli Covax," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari ABC News, Sabtu (8/5).

Untuk diketahui, WHO telah memberikan persetujuan darurat untuk vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, Johnson & Johnson, dan Moderna.

BACA JUGA: Malaysia Mulai Vaksinasi COVID-19 Menggunakan Vaksin AstraZeneca

Keputusan untuk menyetujui vaksin Sinopharm diambil oleh kelompok penasihat teknis WHO yang mulai bertemu pada 26 April 2021 untuk meninjau data klinis terbaru serta praktik manufaktur Sinopharm.

Tedros menyebutkan setelah Sinopharm disetujui, Kelompok Penasihat Strategis Ahli (SAGE) merekomendasikan sejumlah orang dewasa di atas 18 tahun untuk menerima dua dosis vaksin Sinopharm.

BACA JUGA: Ketua DPD LaNyalla Disuntik Dokter Terawan Menggunakan Vaksin Nusantara

SAGE menemukan efikasinya sebesar 78,1 persen setelah meneliti dua dosis dalam uji klinis fase 3.

Sebelumnya, Beijing Biological Products Institute yang mengembangkan vaksin Sinopharm telah mengumumkan efikasinya mencapai 79,34 persen.

Menurut laporan ABC News, China telah mengerahkan sekitar 65 juta dosis vaksin Sinopharm dan lebih dari 200 juta dosis suntikan Sinovac.

Keduanya telah diekspor ke banyak negara, terutama di Amerika Latin, Asia dan Afrika. (mcr9/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler