jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah berencana memberikan vaksinasi COVID-19 kepada anak usia 5-11 tahun pada awal 2022.
Saat ini ada tiga merek vaksin yang sedang diuji klinis Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk anak usia 5-11 tahun, yaitu Sinovac, Sinopharm, dan Pfizer.
BACA JUGA: Bikin Vaksin Sendiri, Rusia Gagal Bujuk Warganya Ikut Vaksinasi
Ketua DPR RI Puan Maharani menyambut baik rencana pemberian vaksin COVID-19 bagi anak usia 5-11 tahun.
"Setelah ditunggu-tunggu, kita bersyukur akhirnya rencana pemberian vaksin untuk anak 5-11 tahun akhirnya mulai berjalan. Ini perkembangan baik, karena prinsipnya setiap warga negara usia berapa pun berhak atas kesehatan, termasuk terlindungi dari COVID-19," kata Puan dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat (29/10).
BACA JUGA: Mbak Puan Membandingkan Harga Tes PCR dengan Tiket KA & Bus AKAP, Jleb
Puan Maharani memastikan DPR RI siap mengawal proses pemberian emergency use authorization (EUA) vaksin COVID-19 bagi anak usia 5-11 tahun yang sekarang sedang dilakukan BPOM.
Perempuan kelahiran 6 September 1973 itu mengatakan anak-anak harus terlindungi dari COVID-19, karena itu lebih cepat izin keluar makin baik.
BACA JUGA: Titik Persamaan Pengakuan Kapolres Nunukan dan Bripka MN, Berakibat Mengerikan
"Namun BPOM juga tidak perlu merasa diburu-buru, karena prinsip keamanan vaksin harus menjadi prioritas," ujar Puan.
Dia berharap agar proses uji klinis berjalan lancar, sehingga target pemberian vaksin pada awal tahun 2022 bisa terlaksana karena saat ini ada tiga merek vaksin yang sedang diuji klinis BPOM untuk anak usia 5-11 tahun, yaitu Sinovac, Sinopharm, dan Pfizer.
Pemilik nama lengkap Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi itu meminta Pemerintah menyiapkan berbagai sarana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan vaksinasi bagi anak-anak usia 5-11 tahun, sembari menunggu proses izin penggunaan vaksin.
"Fasilitas kesehatan dan tenaga medis harus disiapkan sebaik-baiknya di seluruh daerah. Karena sasaran vaksin untuk anak-anak, tentunya treatment juga harus disesuaikan," ujar Puan Maharani. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo