Ajinomoto Indonesia Olah Limbah Cair Menjadi Air Bersih

Kamis, 25 Maret 2021 – 22:43 WIB
Ajinomoto. Foto dok Shutterstock

jpnn.com, JAWA TIMUR - PT Ajinomoto Indonesia terus berkomitmen mendukung pemerintah dalam menjaga lingkungan. Salah satunya melalui program Peningkatan Pengelolaan Air Limbah (WMI).

Deputy Factory Manager PT Ajinomoto Indonesia Pabrik Mojokerto Hariyono, mengatakan konsep WMI sesuai dengan salah satu inisiatif keberlanjutan global perusahaan untuk mengurangi kerusakan lingkungan global saat memproduksi produk-produk.

BACA JUGA: Ajinomoto Hasilkan Pupuk dari Manfaatkan Sisa Produksi

Hariyono menjelaskan, proses pengolahan limbah cair dari penerimaan, produksi (influent) sampai dengan release, membutuhkan waktu proses sekitar 10 sampai 12 jam dan beroperasi secara terus-menerus selama 24 jam/hari

“Pengolahan limbah cair menjadi air bersih ini dilakukan di dua pabrik PT Ajinomoto Indonesia, yaitu di Mojokerto, Jawa Timur dan Karawang, Jawa Barat," ujar Hariyono.

BACA JUGA: Kembangkan Kapasitas IKM & UMKM Jateng, LPEI Gandeng Pemda Kendal dan Demak

Namun, dijelaskan Hariyono, Pabrik Mojokerto dan Pabrik Karawang berbeda secara proses dan kapasitasnya, karena menyesuaikan dengan jenis proses produksinya dan juga lokasinya.

"Air limbah dari proses produksi masuk ke gathering tank dan equalization tank untuk diatur konsentrasi pH dan jumlah cairan lainnya. Selanjutnya proses pre-treatment dengan menambahkan udara (proses aerasi) dan kemudian masuk ke biological De-nitrification process,” ungkapnya.

BACA JUGA: Wamentan Pastikan Stok Pupuk Subsidi Cukup  

Hasil dari proses ini kemudian masuk ke proses penjernihan/pengendapan pertama, yang hasilnya adalah air jernih tetapi masih sedikit berwarna (yellowish).

Selanjutnya masuk ke proses penjernihan/pengendapan kedua sehingga air menjadi benar-benar jernih.

“Air jernih ini kemudian di proses lagi di kolam aerasi (aeration pool) sebelum akhirnya dipompa ke titik pelepasan,” jelasnya

Hariyono juga memastikan, baku mutu air limbah milik PT Ajinomoto Indonesia selalu di bawah yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Baku mutu adalah batasan maksimal yang diizinkan untuk rilis air limbah ke badan sungai, artinya kualitas atau parameter limbah cair industri tidak boleh melebihi atau harus selalu di bawah standar baku mutu tersebut.

Ajinomoto Indonesia juga berkomitmen untuk menurunkan volume limbah cair. Malah, Hariyono memastikan volumenya mengalami penurunan setiap tahunnya, terutama setelah menerapkan WMI sejak 2017.

“Butuh banyak langkah untuk mengolah limbah cair menjadi air bersih, namun inilah yang menjadi komitmen kami kepada masyarakat," tegas Hariyono.(chi/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... APTI Minta Pemerintah Adil kepada Pemangku Kepentingan Tembakau


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler