Disindir Gerindra, Demokrat Tagih Janji-Janji Sandiaga Uno

Rabu, 14 November 2018 – 19:45 WIB
Komandan Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Deputi Humas dan Media Kogasma Putu Supadma Rudana. Foto: istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat (PD) Putu Supadma Rudana, merespons pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani, yang menyebut Komandan Kogasma PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pernah berjanji bakal bersafari dengan calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno.

"Sekjen Partai Gerindra memberikan informasi yang tidak utuh, tendensius dan menyesatkan publik serta berusaha menyeret Komandan Kogasma PD pada persoalan yang tidak produktif," kata Putu dalam keterangan persnya, Rabu (14/11).

BACA JUGA: Prabowo - Sandi Mengeksploitasi Kultur Pemaaf Rakyat?

Dia menjelaskan, dalam pertemuan dengan AHY di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 12 September 2018 lalu, Sandi berjanji banyak hal. Semua disampaikan di hadapan SBY dan Prabowo.

Setelah berjanji banyak hal, Sandi meminta kesediaan AHY untuk ikut bersafari dengannya. AHY menyanggupi tetapi tidak ditentukan waktunya kapan.

BACA JUGA: Kubu Jokowi Senang SBY Pilih Fokus Pileg

"Hingga hari ini, Mas Sandiaga Uno bukan hanya tidak ada itikad baik untuk menepati janji-janjinya itu, tetapi juga tidak pernah melakukan komunikasi lagi dengan Mas AHY," ungkap Putu.

Sementara itu, lanjut Putu, keseriusan AHY membantu pasangan Prabowo - Sandi, sudah dibuktikan dengan kesediaannya menjadi anggota Dewan Pembina Tim Pemenangan.

BACA JUGA: Gerindra Ingatkan Partai Demokrat soal Seni Politik

"Pertanyaan terbesar kami, seberapa serius Mas Sandiaga Uno berjuang untuk menang ketika duduk bersama antara para anggota Dewan Pembina saja tidak pernah dilakukan, sehingga tidak jelas siapa akan berbuat apa," ungkap Putu.

Dia menegaskan, AHY sebagai Komandan Kogasma terbiasa berpikir dan bertindak sistematis. Sebelum eksekusi lapangan, selalu ada perencanaan dan persiapan yang matang. "Beliau meyakini persiapan yang baik adalah 50 persen kemenangan," tegasnya.

Di sisi lain, lanjut dia, saat ini AHY juga tengah sibuk turun ke lapangan guna mengonsolidasikan suara PD. Berdasarkan survei, rakyat memilih partai politik karena faktor figur nasionalnya.

Hal tersebut menjadi justifikasi yang cukup bagi AHY untuk rajin turun ke lapangan bersama kader PD. "Jadi prioritas pertama ada pada partai baru kemudian capres-cawapres," katanya.

Menurutnya, hal ini dilakukan bukan hanya oleh PD, tetapi juga oleh partai-partai lainnya. Inilah pertama kalinya pileg dan pilpres dilakukan bersamaan, sehingga bagi partai yang tidak memiliki capres-cawapres harus bekerja keras karena tidak memiliki pengaruh langsung dan efek elektoral.

"Kami menyadari bahwa pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sangat mengharapkan bantuan Bapak SBY dan Mas AHY untuk menaikkan elektabilitas mereka yang cenderung stagnan," paparnya.

Menurut Putu, di lapangan kesukaan dan dukungan rakyat kepada AHY-SBY ini cukup tinggi. Untuk itu, jika benar pasangan Prabowo-Sandi serius untuk menang, maka janji-janji yang pernah diucapkannya agar direalisasikan. "Bukan janji dibayar dengan janji," tegas Putu.

Lebih lanjut pihaknya meminta kepada Partai Gerindra agar tidak banyak mengeluh kepada publik, apalagi meminta partai lain untuk melakukan ini itu. Pasalnya, hanya akan membuka aib Partai Gerindra sendiri.

Sebagai bagian dari koalisi, pihaknya mengajak Gerindra dan anggota lainnya duduk bersama untuk merealisasikan janji-janji yang sudah dibuat oleh Prabowo-Sandi.

"Intinya, kami mendesak untuk segera dilakukan konsolidasi agar pekerjaan dan hasilnya lebih produktif," ungkapnya.

Dia menambahkan, Prabowo-Sandi sebaiknya merealisasikan janji-janji kepada partai koalisi sebelum menawarkan macam-macam kepada rakyat.

"Jika janji kecil kepada rakyat terdekat saja tidak mampu direalisasikan, bagaimana dapat mewujudkan banyak janji kepada rakyat luas. Jangan nodai rakyat dengan janji-janji. Berikan bukti, dan bukan janji," tegasnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Langkahi Makam Pendiri NU, Sandiaga: Murni Salah Saya


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler