jpnn.com - JAKARTA - Ekspresi Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang diutus Presiden Joko Widodo menghadiri Rapimnas Partai Golkar tahun 2016 di JCC Senayan, Jakarta pada Sabtu malam (23/1) berubah. Ia tertawa sambil menundukkan muka mendengar sindiran ketua umum partai beringin, Aburizal Bakrie.
Ketum partai yang dikenal dengan nama Ical dalam pidatonya menyinggu soal konflik internal partainya, terutama soal proses hukum yang sedang berjalan. Ditegaskan Ical, kemenangan Munas Bali di depan mata. Namun demikian ia berharap setelah Rapimnas, tidak ada lagi kubu-kubuan kecuali kubu beringin yang daunnya lebat dan menaungi kader.
BACA JUGA: Dibuka BJ Habibie, Rapimnas Golkar Menuju Munaslub 2016
"Kita masih menunggu satu lagi putusan dari MA (Mahkamah Agung), yang selanjutnya kita harapkan keputusan dari Menkumham," tegas Ical, sembari melirik Yasonna, yang membalas pernytaan Ical dengan senyumnya.
"Namun demikian, kita semua tahu bahwa supremasi hukum di negara kita mmasih menjadi cita-cita luhur yang belum semua terwujud dalam realitas. Faktor politik dan kekuasaan masih terus berperan menjadifaktor yang tidak bisa diabaikan. itulah kenyataan hidup yang harus kita terima," sambung Ical, melanjutkan pidatonya.
BACA JUGA: Pantun Khusus dari Ical untuk Jokowi
Dalam pidatonya, mantan Menko Kesara tersebut juga menyampaikan kepada kader partainya untuk tidak berkecil hati menghadapi realita yang ada, apalagi kehilangan pegangan.
"Mengalir tapi kita tidak boleh hanyut. Kita terima realitas politik yang ada, tapi kita tetap menjaga roh dan semangat dasar yang menjadi cita-cita Golkar. Dalam konteks ini, Rapimnas harus segera bersikap dalam Munas atau Munaslub," pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Di Depan Prabowo, Ical Tegaskan Golkar Dukung Pemerintah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Tak Ingin Kecolongan dalam Kasus Gafatar
Redaktur : Tim Redaksi