Diskon 50 Persen, Hotel Tetap Sepi

Pemda Larang Pesta Tahun Baru di Hotel

Selasa, 29 Desember 2009 – 07:53 WIB

BANDA ACEH -- Harapan menangguk rejeki di pergantian tahun tampaknya tidak bakal terwujudPara pengusaha perhotelan di Banda Aceh mulai was-was, lantaran tidak ada tanda-tanda tingkat hunian hotel melonjak di akhir tahun ini

BACA JUGA: Galangpress Tolak Permintaan Intel

Bahkan, ada hotel yang pasang diskon hingga 50 persen
Namun tetap saja tingkat hunian tidak beranjak dari angka 30 persen

BACA JUGA: Kepastian Penjualan Gurita Cikeas Baru Besok

Promosi  diskon yang cukup tinggi itu sudah dilakukan sebulan sebelum Tahun Baru, namun tetap saja sepi peminat
Disinyalir, warga Banda Aceh lebih suka menghabiskan malam Tahun Baru-nya ke Medan.

GM Hotel Medan Agus Rahman kepada Rakyat Aceh kemarin menjelaskan, miminnya tingkat hunian lantaran pihak hotel sendiri tidak membuat acara untuk perayaan Tahun Baru

BACA JUGA: Bu Ani Tak Ingin Tiru Hillary

Paling banter, hotel hanya didekor agar tampak lebih cantik

“Sudah di diskon 10 persen pun, bahkan ada yang berani pasang 50 persen, tetapi tetap saja penghuni kamarnya hanya berkisar 30 persen sajaKami bukan tidak tahu tentang hal ini, tetapi kami tidak bisa berbuat untuk bikin acara malam tahun baru dikarenakan pelarangan oleh pemerintah setempatSaya juga pengelola hotel lainnya di Banda Aceh, memang tidak membuat acara pergantian tahun baru, hanya saja mereka mempercantik atau mendekor hotel, sehingga terlihat beda dari hari biasanya,” kata GM Hotel Medan Agus Rahman.

 
Agus Rahman menjelaskan, meski pihak hotel tidak membuat acara, namun apabila tamu hotel meminta pihaknya menyajikan live musik di malam tahun baru, hal itu akan dilayani"Kalau ada permintaan dari tamu, kami harus menyediakan tempat, meski tidak khusus dibuat acaranya," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Rakyat Aceh, para pengelola hotel lainnya juga punya keluhan sama dengan yang dikeluhkan GM Hotel MedanMereka tidak membuat acara khusus pergantian tahun baru, termasuk pergantian tahun baru Islam, kemarinSelain adanya pelarangan oleh pihak majelis ulama setempat, sama seperti tahun sebelumnya, pihak hotel hanya melayani dan memberikan servis dalam bentuk penyajian menu makanan yang agak beda dari hari biasanyaHal itu dikatakan salah satu manager hotel ternama di kota tersebut.

Lebih lanjut, pria berkulit putih ini, mengungkapkan, sepinya tingkat hunian di Banda Aceh disebabkan karena warga Banda Aceh lebih suka pergi ke Medan untuk acara Tahun BaruHal ini bisa dilihat dari tingkat hunian hotel-hotel di Medan dua minggu sebelum akhir tahunPadahal, tarif hotel di Medan dinaikkan lumayan tinggi“Lihatlah, meski harga kamar gila-gilaan di Medan, tetapi dua minggu sebelum tahun baru, pesanan kamar sudah full,” tukasnya lagi.

Pernyataan pengelola hotel itu dibenarkan Juanda (39), warga Lampineng, Banda AcehDia cerita, sudah menjadi kebiasaan setiap akhir tahun, masyarakat yang memiliki rezeki berlebih bakal liburan ke Medan“Nyari duitnya di Aceh, tetapi buang duitnya di Medan,” ujarnya menyayangkan pemerintah setempat yang tidak memikirkan solusi, sehingga warganya tidak perlu menghambur-hamburkan duit ke daerah lainDia berharap pemda tidak banyak mengeluarkan larangan di acara Tahun Baru(ian,sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mobil Dinas Pejabat Ganti Lagi


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler