Disperindagkop Geber Pasar Murah untuk Antisipasi Lonjakan Harga Kebutuhan Pokok

Selasa, 14 Mei 2019 – 02:37 WIB
Ilustrasi pasar murah. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, SAMARINDA - Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Kalimantan Timur bekerja sama dengan distributor menggelar pasar murah untuk mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok.

Salah satunya di Samarinda yang berjumlah sepuluh titik dan dihelat mulai 4 hingga 28 Mei 2019.

BACA JUGA: Jokowi Tertarik dengan Dua Provinsi Ini jadi Ibu Kota Negara, Kenapa?

Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop dan UMKM Kaltim Heni Purwaningsih mengatakan, sebelum Ramadan harga bawang putih sempat menjadi perhatian.

Angka itu melambung hingga Rp 150 ribu per kilogram. Namun, kini berangsur membaik.

BACA JUGA: Industri Pertambangan dan Penggalian Sumbang Rp 76 Triliun

Harganya sudah menyentuh Rp 50 ribu. Di pasar murah tersedia bawang putih Rp 30 ribu per kilogram.

Untuk seluruh pasar murah bawang putih yang disediakan tidak terlalu banyak sekitar 800 kilogram.

BACA JUGA: Kementan Jamin Stok Daging dan Telur Aman di Pasaran

“Tak hanya bawang putih, tetapi seluruh kebutuhan juga kami sediakan. Sebab, tujuan pasar murah agar masyarakat yang di pinggir Samarinda letaknya cukup jauh dari pasar induk atau distributor bisa mendapatkan harga yang terjangkau,” ungkapnya, Sabtu (11/5).

Dia mengungkapkan, pada 4 Mei lalu pasar murah telah digelar di Kelurahan Tanah Merah, di halaman Masjid Nurul Hidayah.

Pada 11 Mei berlangsung di halaman Masjid Ash-Shobirin, Sungai Keledang. Berikutnya pada 18 Mei digelar di Kelurahan Baqa.

“Semakin mendekati Idulfitri harga pangan selalu meningkat. Untuk menekan meningkatnya harga di pasaran, kami rutin membuat pasar murah untuk kebutuhan masyarakat di wilayah Samarinda,” ujarnya.

Selain pasar murah, pihaknya juga terus melakukan pemantauan perkembangan harga di pasar tradisional.

Sebab, ditakutkan ada perubahan harga yang tiba-tiba di luar perhitungan harga pasar. Begitu juga dengan distribusi kebutuhan barang.

"Kami terus melakukan pemantauan terutama untuk pendistribusiannya. Karena kenaikan tersebut biasanya di luar hitungan kami,” tuturnya.

Untuk kebutuhan Ramadan, dia memastikan akan terpenuhi. Sebab stok yang tersedia bisa memenuhi kebutuhan hingga tiga bulan ke depan.

Stok beras Bulog 22.499 ton, beras non-Bulog 77.053 ton, sehingga total mencapai 99,552 ton.

Di sisi lain, kebutuhan beras sebulan hanya mencapai 32,954 ton. Untuk gula pasir tersedia 47.981 ton, sedangkan kebutuhan 5.627 ton.

Minyak goreng tersedia 10,670 ton dengan kebutuhan 4.283 ton, tepung terigu ada stok 7.069 ton.  Kebutuhannya 4.099 ton.

Telur ayam ada 3.640 ton, kebutuhannya 1.755 ton per bulan. Daging sapi tersedia 4.019 ton, kebutuhannya 768 ton per bulan, daging ayam ada 11.934 ton kebutuhannya 1.416 ton per bulan.

“Stok sudah cukup aman. Kami mengimbau kepada seluruh pedagang khususnya menjelang Idulfitri untuk tidak semena-mena menaikkan harga kebutuhan pokok masyarakat,” pungkasnya. (*/ctr/ndu/k15)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Begituan 2 Ronde, Sekali di Kamar Mandi Lalu di Balik Selimut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler