Distribusikan Bansos Tunai di Cikampek, Mensos Sampaikan Pesan Presiden

Sabtu, 16 Mei 2020 – 19:46 WIB
Menteri Sosial Juliari Batubara menyalurkan bantuan sosial di Cikampek. Foto: Kemensos RI

jpnn.com, CIKAMPEK - Menteri Sosial Juliari Batubara menyaksikan dan menyalurkan secara simbolik bantuan sosial Tunai (BST) kepada 253 KK warga Cikampek, Kabupaten Purwakarta.

Mensos berharap, bantuan tunai membuat masyarakat bahagia menyambut Idulfitri. 

BACA JUGA: Bansos Khusus dari Kemensos di DKI: Tahap 1 Beres, yang ke-2 Sedang Berjalan

"Secara umum beberapa daerah untuk BST kan ada yang sudah selesai untuk Tahap l. Kalau sampai sebelum hari raya Idulfitri sudah bisa sampai tahap ll, mudah-mudahan masyarakat bisa lebih berbahagia bersama dengan bansos yang mereka terima menyambut hari raya," kata Mensos di Cikampek, Jumat (15/5).

Hadir mendampingi Mensos Juliari, Dirjen Penanganan Fakir Miskin Asep Sasa Purnama, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Direktur PT Pos Gilarsi Wahyu Setijono, dan Direktur
Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Mabes Polri Brigjen Djoko Poerwanto. 

BACA JUGA: Pastikan Penyaluran Banpres Cepat & Tepat, Pejabat Kemensos Turun Langsung ke Lapangan

Dalam kesempatan itu, Mensos Juliari menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo untuk masyarakat Purwakarta, dan secara khusus warga Cikampek.

Mensos menyatakan, bahwa presiden sangat perhatian dengan rakyatnya. "Presiden tidak ingin rakyatnya kelaparan," ujarnya.

BACA JUGA: Peduli Covid-19, Kemensos Salurkan Bantuan Hasil Donasi Masyarakat

Presiden terus mendesak Mensos, agar bansos segera dibagikan kepada KPM. "Presiden terus bertanya dan meminta kepada saya agar bansos segera dibagikan kepada masyarakat. Apalagi sudah mendekati Lebaran. Presiden berharap, masyarakat yang terdampak Covid-19 bisa berbahagia bersama keluarga saat hari Lebaran," kata ayah dua anak itu.

Mensos menyatakan, apa yang disampaikannya merupakan harapan Presiden Joko Widodo.

Namun, Mensos meminta masyarakat agar bersikap bijak dalam membelanjakan uang yang mereka terima.

"Nah ini untuk yang Bapak-bapak. Saya minta tolong agar bantuan yang sudah diterima tidak dibelikan rokok ya. Belikan untuk kebutuhan makan atau sembako," tutur Juliari.

Kepada pemerintah daerah (Pemda), Mensos berpesan agar terus meningkatkan kualitas dan validitas data.

Agar bansos makin tepat sasaran. "Mohon disisir dan diteliti sebaik mungkin, agar bansos ini bisa menjaring mereka yang terdampak, tetapi belum mendapatkan bantuan," katanya.

Ia meminta media dan masyarakat untuk tidak mempolemikkan soal data. Sebab, Pemda sendiri kini terus bekerja keras memperbarui data.

"Sebab, yang belum mendapatkan nanti akan didaftarkan dan akan mendapatkan bansos. Silakan melaporkan ke Pak RT/RW, atau pak Lurah/Kades," ucap Mensos.

Dalam berbagai kesempatan Mensos menyatakan bahwa, dalam menangani dampak pandemi Covid-19 terhadap masyarakat miskin dan rentan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Sosial menempuh berbagai program jaring pengaman sosial.

"Selain meningkatkan jangkauan dan indeks bantuan untuk bansos reguler, kami juga menyalurkan bansos khusus yakni bansos sembako Bantuan Presiden dan BST," kata Mensos.

Kemensos mengalokasikan penerima BST di Kabupaten Karawang kepada sebanyak 50.234 KK.

Adapun untuk seluruh Provinsi Jawa Barat, BST menjangkau 1.070.758 KK.

BST disalurkan kepada warga miskin dan rentan terdampak Covid-19 di luar Jabodetabek sebanyak 9 juta KK.

Mereka adalah KPM di luar penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako, dengan indeks bantuan Rp600 ribu/KK/bulan selama tiga bulan, mulai April, Mei, dan Juni 2020.

Distribusi bansos sembako menjangkau 1,9 juta kepala keluarga (KK). Dimana untuk DKI Jakarta menjangkau 1,3 juta KK, dan Kabupaten Bogor, Kota Tangerang dan Tangsel, Depok dan Bekasi (Bodetabek/daerah yang berbatasan langsung dengan Jakarta) menjangkau 600.000 KK. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler