Distrik Otomotif Terbesar di Indonesia Bakal Hadir di Kawasan PIK 2

Rabu, 09 Maret 2022 – 21:40 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soetsatyo seusai saat memberikan sambutan sesuai melakukan ground breaking pembangunan Distrik Otomotif PIK 2, di Jakarta, Rabu (9/3). Foto: dok MPR RI

jpnn.com, JAKARTA UTARA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama pengelola melakukan ground breaking pembangunan Distrik Otomotif PIK 2 di kasawan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Sebagai pusat otomotif terbesar se-Indonesia, Distrik Otomotif PIK 2 akan dibangun di atas lahan mencapai 6,3 hektar.

BACA JUGA: Bamsoet: Pemerintah Harus Dukung Industri Pertahanan Dalam Negeri

Pembangunan tahap pertama dilakukan di atas lahan seluas 3 hektar, dilanjutkan pembangunan tahap 2 dengan lahan 3,3 hektar.

Pria yang akrab disapa Bamsoet itu menjelaskan tahap pertama akan dibangun 132 showroom dalam Distrik Otomotif PIK 2.

BACA JUGA: Bamsoet: Distrik Otomotif PIK 2 Harus Jadi Etalase bagi Kendaraan Buatan Dalam Negeri

Mulai importir umum, aksesoris, hingga komponen pendukung lainnya dalam bidang otomotif.

"Target pembangunan selesai pada Agustus 2022, sehingga mulai beroperasi pada September 2022," ujar Bamsoet seusai melakukan ground breaking pembangunan Distrik Otomotif PIK 2, di Jakarta, Rabu (9/3). 

BACA JUGA: Bamsoet Ajak Masyarakat Bayar Pajak dan Manfaatkan Program Pengungkapan Sukarela

Hadir pengurus IMI Pusat, antara lain Badan Penasihat Robert Kardinal, Wakil Ketua Umum Effendi Gunawan dan Junaidi Elvis, Wakil Bendahara Umum Daniel Hermanto, Komisi Sosial Kombes Pol Putu Putera Sadana, serta Komunikasi dan Media Dwi Nugroho.

Turut hadir pimpinan Distrik Otomotif PIK 2 antara lain Komisaris Utama Sanny Liawati, Dirut Iwan Tjahjadi, Komisaris Lioe Cie Hung, CEO Hotel & Mall Natalia Kusumo, dan Chief Operating Office Josua Juan Setiawan.

Ketua IMI Pusat itu menjelaskan kehadiran pusat otomotif itu tidak hanya dijadikan tempat menjual berbagai kendaraan impor.

Namun, juga menjadi etalase bagi berbagai kendaraan yang diproduksi di dalam negeri.

Dia menyebut kawasan itu harus menjadi pendorong lahirnya kebangkitan industri otomotif nasional.

Mengingat hingga saat ini Indonesia belum memiliki kendaraan nasional seperti halnya Malaysia dengan Proton.

"Dari sisi produksi, Indonesia sudah termasuk yang terdepan. Dari catatan Kementerian Perindustrian, hingga Februari 2021 saja sudah terdapat 22 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang ada di Indonesia," tuturnya.

"Menyumbangkan nilai investasi sebesar Rp 99,16 triliun dengan total kapasitas produksi mencapai 2,35 juta unit per-tahun dan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38,39 ribu orang," sambungnya.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menerangkan kendaraan produksi dalam negeri itu mampu menembus pasar ekspor lebih dari 80 negara di dunia.

Pada periode 2020, ekspor kendaraan completely build up (CBU) sebanyak 232,17 ribu unit atau senilai Rp 41,73 triliun.

"Pengapalan untuk kendaraan completely knock down (CKD) sebanyak 53,03 ribu atau senilai Rp 1,23 triliun, dan komponen sebanyak 61,2 juta pieces atau senilai Rp 17,52 triliun," kata dia.

Dia bahkan mengatakan Presiden Joko Widodo menargetkan seiring beroperasinya pelabuhan Patimban di Subang, Indonesia harus menjadi ekspor hub kendaraan bermotor.

"Itu baik untuk kendaraan berbasis bahan bakar minyak atau internal combustion engine (ICE) maupun kendaraan listrik atau electrical vehicle (EV),“ pungkas Bamsoet. (mrk/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet: Tanpa Intervensi Pemerintah, Dikhawatirkan Lonjakan Harga Makin Tinggi


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler