RAHA - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muna, Sulawesi Tenggara, Muh. Yusup kini dicari sejumlah orang. Tentu saja bukan untuk meminta oleh-oleh dari Belanda, pasca ikut rombongan Pemkab Muna beberapa waktu lalu. Orang yang mencarinya menagih janji proyek yang pernah diiming-imingi Yusup atas jasa membantu penyelesaian sejumlah pekerjaan di Nakertrans ketika menjadi kepala bidang di instansi tersebut. Termaksud kompensasi mengawal penetapan Perda pembentukan instansi yang dipimpinnya saat ini.
Empat orang dari mereka, di antaranya Metheor, Rudi, La Bolong dan seorang lagi, mendatangi kantor BPBD. Di kantor itu sempat terjadi keributan dan polisi datang mencegah. Menurut Metheor, saat mereka datang lalu masuk di ruang bagian perencanaan BPBD, mencari informasi terkait pelaksanaan proyek-proyek di instansi itu.
"Kita dijanjikan proyek oleh Kepala Badan atas kompensasi membantu saat menjadi pejabat di Nakertrans dan mengawal pembahasan Perda pembentukan BPBD," kata La Bolong seperti yang dilansir Kendari Pos (JPNN Group), Rabu (24/7).
Namun dari informasi yang mereka peroleh, semua proyek saat ini justru telah dikerjakan. Bahkan, Metheor yang merupakan staf honor di instansi itu mengungkapkan, tiga proyek dikerjakan langsung oleh Muh. Yusup dengan mengatasnamakan perusahaan lain. Proyek itu antara yakni, pembuatan Talud Kali Soga dengan anggaran Rp 385 juta, Talud Matampangi Rp 385 juta dan Dermaga Santiri Rp 750 juta.
BACA JUGA: Jatah Terbanyak 357 Kursi CPNS
"Saya yangg pasang badan saat pelaksanaan proyek di Nakertrans. Proyek tersebut penetrasi di Desa Waturempe yang kekurangan volume sepanjang 500 meter. Saya sampai meminjam uang Rp 200 juta untuk menyelesaikan kekurangan volume proyek tersebut. Janjinya, uang saya akan diganti dengan diberikan proyek di BPBD nanti," ungkap bawahan Yusup tersebut.
Selain itu, mereka juga yang ikut mengawal dan membantu proses pembahasan Perda pembentukan BPBD. Sayangnya, Yusup dituding ingkar janji karena sampai saat ini tidak ada proyek yang diberikan. "Bagaimana tidak mau marah, orang tempat meminjam uang sudah menagih," kesal Metheor. Sementara itu, Kepala BPBD Muna, Muh Yusup yang coba ditemui, tak berada di kantor. Tiga nomor telepon seluler miliknya juga tidak ada yang aktif.
Kasatreskrim Polres Muna, Iptu Hermanto Bowo yang dikonfirmasi mengatakan, tidak ada insiden di kantor BPBD. Versi Bowo, ia datang ke sana (kantor BPBD), hanya sekadar mampir. "Saya ke BPBD, hanya main-main aja," alasannya saat dihubungi. (awn)
BACA JUGA: Banjir 8 Kecamatan di Konawe Belum Surut
BACA JUGA: Titik Api di Riau Meningkat jadi 183
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilgub Bikin Rapel Kenaikan Gaji PNS Molor
Redaktur : Tim Redaksi