Seorang pria yang mengaku bersalah karena menyerang dua perempuan Muslim secara verbal, di negara bagian New South Wales, mengatakan kepada pengadilan, ia dipukul dan diancam oleh narapidana lain sebagai aksi balas dendam.
Pria 28 tahun itu, yang meminta namanya dirahasiakan karena khawatir akan keselamatannya di penjara, mengaku bersalah atas tujuh pelanggaran yang berkaitan dengan serangan verbal terhadap perempuan di kota Newcastle, akhir tahun lalu.
BACA JUGA: Hapus Simbol Kolonial, Fiji Ganti Bendera Negaranya
Ia mengakui beberapa tuduhan termasuk menguntit dan intimidasi, serta perilaku ofensif yang berkaitan dengan serangan verbal.
BACA JUGA: Setahun Uang Kalah Judi Mesin Poker Warga Tasmania Setara Rp200 Triliun
Pada bulan Oktober, pria ini membuat komentar bernada menghina dan berteriak bernada melecehkan ketika korban perempuan duduk di dalam mobil mereka, dan baru berakhir saat beberapa orang datang membantu perempuan itu.
Pria itu mengatakan, baru-baru ini ia terpaksa dirawat di rumah sakit setelah diserang oleh tiga pria Muslim yang sebelumnya mengatakan bahwa mereka tahu di mana ia tinggal, mobil apa yang ia kemudikan, dan memperingatkan ia untuk tak pernah kembali.
BACA JUGA: Kawasan Lightning Ridge di Australia Penghasil Batu Mulia dari Fosil Dinosaurus
Ayahnya berusaha menahan air mata ketika ia berbicara tentang ancaman terhadap dirinya dan anaknya, menyebut jika ia diberitahu bahwa anaknya pantas mati.
Hakim Ian Cheetham memberi perintah agar nama pria itu tak dipublikasikan menjelang sidang pada Jumat (6/2).
Pria itu tak terlalu emosional, tapi ia telah membuat permintaan maaf tertulis kepada para korban pelecehannya.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Orang Tewas, Beberapa Luka Dalam Ledakan di Perth