jpnn.com - SOLO - Bahrun Naim diduga sebagai pemimpin kelompok yang bertanggungjawab atas aksi teror di wilayah Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1) kemarin. Namun ternyata bukan kali ini saja namanya disangkutkan dengan terorisme.
Catatan Jawa Pos Radar Solo, pada tahun 2010 silam Bahrun ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Kampung Mertodranan, Pasar Kliwon, Solo. Dia kedapatan menyimpan 579 butir amunisi dan sarung pistol di rumah kontrakannya.
BACA JUGA: Ini Saran dari Mantan Kombatan
Karena perbuatannya itu, Bahrun dijatuhi hukuman penjara 2 tahun 6 bulan oleh majelis hakim. Dia dianggap melanggar Undang-undang tentang Kepemilikan Amunisi, Senjata Api dan Bahan Peledak Tanpa Izin.
Setelah keluar dari Bui, Bahrun menghilang bak ditelan bumi. Namanya baru mencuat lagi setelah dilaporkan ke polisi oleh orang tua seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta bernama Siti Lestari.
BACA JUGA: Gandeng Aktivis dan LSM Kawal Pembangunan Desa dinilai Langkah Cerdas
Orang tua Siti lapor ke polisi lantaran anak mereka itu dibawa lari Bahrun ke Suriah pada sekitar bulan Mei 2015 lalu. Dari laporan itu juga terbongkar bahwa Siti sebenarnya sudah dinikahi oleh Bahrun secara siri.
Sampai saat ini Polres Sukoharjo belum menindaklanjuti laporan tersebut. Pasalnya, tindakan Bahrun membawa lari Siti ke Suriah bukanlah pelanggaran pidana.
BACA JUGA: Telepon Berdering, Wajah Luhut Panjaitan Tampak Tegang
Keberadaan Bahrun sendiri sampai sekarang masih misterius. Belum bisa dipastikan apakah dia masih di Suriah atau sudah kembali ke Indonesia. (yan/wa/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalau Profesional, Mereka Menggunakan M-16 atau AK-47
Redaktur : Tim Redaksi