JAKARTA - Pelarian buron Nunun Nurbaeti harus berakhir di BangkokAparat kepolisian Thailand menangkap tersangka kasus suap cek perjalanan dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) itu di sebuah rumah kontrakan di Distrik Saphan Sung, kota yang berjarak sekitar 18 kilometer dari Bangkok, Rabu (7/12)
BACA JUGA: Buru Nunun, KPK Rajin Pasok Informasi ke Thailand
Proses penangkapan terbilang mudah
BACA JUGA: Nyawa Sondang Tak Tertolong
Begitu ditangkap, polisi langsung memeriksa apakah perempuan tersebut adalah buronan interpol dari Indonesia.Setelah yakin yang ditangkap adalah Nunun, polisi Thailand lantas melaporkannya ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok
BACA JUGA: Nunun Ditangkap, Busyro Puji Polri dan KBRI
Hatta, mengabarkan informasi penangkapan Nunun ke pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta pada Kamis (8/12) sore.Ketua KPK Busyro Muqoddas dan pimpinan lainnya pun menggelar rapat pimpinan untuk menindaklanjuti proses pemulangan NununKeputusannya, KPK menerjunkan tim penyidik untuk menjemput istri mantan Wakapolri yang kini anggota Komisi III DPR Adang Daradjatun tersebut
"Begitu mendengar kabar tersebut, kami langsung berangkat (ke Thailand) Kamis malam itu jugaDan tim kedua berangkat Jumat pagi," kata Wakil Ketua KPK Chandra MHamzah yang menjadi ketua tim penjemput dalam jumpa pers tadi malam (10/12)
Saat ditangkap, Nunun tidak terlihat sedang mengalami sakit lupa alias amnesiaDia juga sempat mengenali bahwa salah satu tim yang dikirim KPK adalah ChandraMeski demikian saat ditanya wartawan soal kondisi Nunun saat ditangkap, Chandra enggan menjawab"Buat KPK, (kondisi Nunun saat ditangkap) itu tidak perlu dijawabYang penting, dia sudah tertangkap," kata Chandra
Dari informasi yang dikumpulkan, sesampai di Bangkok, tim penjemput KPK tidak langsung menerima penyerahan NununChandra dan penyidik berdiskusi dengan dengan polisi Thailand untuk mencocokkan apakah benar yang ditangkap itu NununMeski sudah yakin bahwa perempuan itu Nunun, KPK tidak menemuinyaDia tetap berada di di bawah pengawasan polisi Thailand
Saat itu KPK terus berkoordinasi dengan atase imigrasi di Bangkok untuk memilih cara bagaimana Nunun dipulangkan ke IndonesiaSebab, paspor Nunun sendiri sudah dicabut Ditjen Imigrasi pada 26 Mei 2011Akhirnya caranya adalah dengan menerbitkan surat perjalanan laksana paspor (SPLP) yang bisa digunakan sebagai pengganti paspor.
Tim KPK akhirnya bisa bertatap muka langsung dengan Nunun pada Jumat siang sekitar pukul 13.30Saat itu, sesuai dengan kesepakatan, Nunun dibawa polisi Thailand ke dalam pesawat Garuda bernomor penerbangan GA 867 yang terbang ke Jakarta sekitar pukul 14.00 waktu setempat
"Itu adalah waktu kami bertemu dengan Nunun pertama kaliDia menyapa sayaItu artinya dia tidak lupa," kata ChandraNunun kabur ke luar negeri dengan beralasan memeriksakan kesehatan ke Singapura karena menderita amnesia atau penyakit lupa
Di area internasional di dalam pesawat Garuda, polisi Thailand menyerahkan Nunun kepada KPKChandra pun mengajukan surat perintah penangkapan kepada NununNah, saat itulah terungkap bahwa Nunun tidak mengalami sakit lupa ingatan seperti yang diisukan oleh para pihak pembela NununSebab, saat disodorkan surat penangkapan itu, Nunun membaca dan langsung membubuhkan tanda tangan"Kami tidak mau memastikan apakah dia sakit atau tidakTapi, faktanya dia menandatangani surat itu," katanya
Dalam penerbangan Bangkok-Jakarta, Nunun pun tampak dalam keadaan sehatDia juga tidak banyak permintaan dan hanya menuruti semua apa yang perlu dilakukannyaNunun juga tidak mengajukan permintaan-permintaan yang menyulitkanTapi, kata Chandra, untuk memastikan kesehatannyaKPK akan langsung memeriksa kesehatan Nunun oleh dokter KPK
Begitu menangkap buronannya, KPK pun langsung menggeledah barang-barang bawaan milik NununDi sana, KPK menemukan paspor asli milik NununNunun juga hanya membawa koper satu buah dan sebuah tas tangan"Kami belum menggeledah apa saja isi tas tersebut," katanya.
Tak hanya itu, Chandra juga belum bisa memastikan apakah paspor itu digunakan Nunun meski sudah dicabut dari pihak imigrasiKarena itu KPK akan tetap mendalaminyaYang jelas, KPK menegaskan bahwa paspor yang yang dibawa Nunun itu adalah paspor asli yang sudah dicekal imigrasiDi samping itu Chandra juga mengakui bahwa ada banyak bukti perjalanan ke beberapa negara yang ada di paspor itu
Setelah melengkapi dokumen-dokumen penangkapan, pesawat tersebut langsung terbang ke JakartaMenurut Chandra, kepulangannya menggunakan penerbangan biasa dan mengikuti jadwal penerbangan reguler biasa
Pesawat Nunun tiba di bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang sekitar pukul 17.45Dia langsung dibawa dengan kendaraan yang sudah standby di bandara di jalur khususMenggunakan mobil milik KPK, Nunun langsung digiring ke gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan
Puluhan polisi berjaga-jaga mengamanklan kedatangan NununTernyata benar, terjadi kericuhan kecil saat Nunun diturunkan dari mobil dengan beberapa awak mediaDia hanya bisa tertunduk sambil dilindungi oleh penyidik perempuan KPKNunun hanya bisa menundukkan kepalanya yang terbungkus jilbab dan mengenakan penutup wajah semacam maskerTubuhnya juga dibalut rompi anti peluru
Hingga tengah malam, Nunun masih menjalani pemeriksaan dan didampingi pengacara dan beberapa keluarga.Namun sang suami tidak tampak di gedung KPK"Nunun akan kami tahan di rutan Pondok Bambu," ujar Chandra(kuh/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Titipkan Nunun di Rutan Pondok Bambu
Redaktur : Tim Redaksi