jpnn.com, JAKARTA - Aktivis Lieus Sungkharisma yang digelandang polisi, Senin (20/5) terkait kasus dugaan makar mengaku siap menjalani proses hukum. Namun, salah satu tokoh pendukung Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 itu merasa diperlakukan tidak adil.
Lieus mengatakan, ada yang aneh dalam penangkapan terhadap dirinya. Sebab, dia baru menerima panggilan kedua untuk menjalani pemeriksaan.
BACA JUGA: Polda Metro Jaya Tangkap Lieus Sungkharisma
“Ditahan enggak apa-apa. Saya ikuti saja, padahal baru panggilan kedua. Saya akan hadapi semua,” kata Lieus di Polda Metro Jaya. Baca juga: Polda Metro Jaya Tangkap Lieus Sungkharisma
Saat Lieus tiba di Polda Metro Jaya, tangannya tampak terikat. Tokoh kelahiran 11 Oktober 1959 itu mengaku diperlakukan tak semestinya.
BACA JUGA: 7 Pernyataan Penting Sekum PP Muhammadiyah terkait 22 Mei 2019
“Saya langsung ditarik, diangkat, diobok-obok. Jadi, nggak adil lah. Ini apa sih, aduh, dituduhnya makar,” tuturnya.
Baca juga: Lieus Sungkharisma: Pak Wiranto Mau Menghidupkan Orde Baru?
BACA JUGA: Warga NU Diminta Tidak Usah ke Jakarta pada 22 Mei 2019
Karena itu Lieus akan bungkam saat menghadapi penyidik Polda Metro Jaya. Hal itu sebagai bentuk protes karena diperlakukan tak adil.
“Pertanyaan polisi enggak akan saya jawab satu patah kata pun. Terserah mereka mau menulis apa,” imbuhnya.(jpc/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Brimob dan TNI Bersenjata Api Periksa Penumpang Bus Menuju Jakarta Jelang 22 Mei
Redaktur : Tim Redaksi