jpnn.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melayangkan teguran tertulis terhadap bakal calon kepala daerah pelanggar protokol kesehatan saat pendaftaran ke KPU.
“Saya sudah mengirim teguran tertulis ke calon-calon yang masuk daftar teguran Kemendagri karena melanggar protokol kesehatan membawa arak-arakan saat pendaftaran,” ungkap Ridwan Kamil, Rabu (9/9).
BACA JUGA: Mendagri Tito Tegur Bupati Cellica, Singgung Instruksi Presiden
Sebagaimana diketahui, sebelum Ridwan Kamil, Mendagri juga telah memberikan teguran.
Ridwan Kamil tak memerinci kepada siapa saja teguran tertulis ia layangkan.
BACA JUGA: Perintah Terbaru Kapolri untuk Kapolda dan Kapolres
Namun ada calon kepala daerah yang ditegur Mendagri, seperti bakal calon Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.
Ridwan Kamil mengingatkan para calon kepala daerah dapat mematuhi protokol kesehatan, guna menghindari munculnya klaster baru Covid-19 di Pilkada Jabar.
BACA JUGA: Tersangka Penyerangan Polsek Ciracas dari TNI AD dan AL, Jumlahnya Banyak Banget
“Jangan sampai terjadi namanya klaster Pilkada. Yaitu klaster yang datang dari kumpul-kumpul,” tegasnya.
Ridwan Kamil menyinggung soal kasus di Pohuwato, Gorontalo yang mana salah satu calon kepala daerah menggelar konser di lapangan terbuka dengan dihadiri massa.
Dia meminta hal seperti itu tak sampai terjadi di Jabar. Pemprov Jabar sendiri melakukan koordinasi dengan KPU untuk mencegahnya.
“Saya kira di Jabar itu tidak boleh (ada konser) dan akan kami perkuat koordinasi dengan KPU akan kami tingkatkan. Mudah-mudahan KPU bisa tegas memberikan sanksi-sanksi yang tentunya membuat efek jera,” urainya.
“Saya ingin Pilkada di Jabar sukses secara pelaksanaan adminstratif dan penanganan epidemologi COVID-19,” tambahnya.
Sementara itu, dilansir dari situs Kemendagri, Senin (7/9), Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana yang kembali mencalonkan diri di Pilkada Karawang menggelar arak-arakan massa ketika daftar ke KPU Karawang, Jumat (4/9).
Cellica ditegur Kemendagri di hari yang sama. Teguran ditandatangani Dirjen Otda Akmal Malik atas nama Mendagri.
Cellica sendiri membenarkan telah ditegur Kemendagri.
“Saya tadi pagi ditelepon oleh pak Gubernur Jawa Barat menyampaikan perihal surat teguran dari Dirjen Kementerian Dalam Negeri. Saya juga langsung klarifikasi kepada Dirjen OTDA Kemendagri perihal surat ini,” kata Cellica, Sabtu (5/9).
Dalam klarifikasinya kepada Gubernur Jabar dan Dirjen OTDA, Cellica menyampaikan permohonan maaf.
Ia mengaku sebelumnya sudah mewanti-wanti agar para relawan, simpatisan dan masyarakat cukup menyaksikan proses pendaftaran dari rumah melalui siaran langsung media sosial maupun streaming akun Youtube KPUD Karawang.
“Saya memohon maaf bila acara kemarin terkumpul banyak massa. Saya sudah imbau beberapa hari sebelumnya supaya tidak perlu datang. Namun karena antusias yang tinggi, kami kewalahan dan tidak bisa dibendung lagi,” kata Cellica seperti dikutip dari Radarkarawang.
Walaupun kehadiran massa tak terbendung, kata Cellica, pihaknya sudah mewajibkan simpatisannya menggunakan masker dan cukup bertahan di dalam mobil, tidak perlu turun berkerumun.
“Bahkan mereka semua kami wajibkan pakai masker. Sebagian besar ada di dalam mobil dan berdiri di dekat motornya masing-masing. Namun memang ada sebagian yang turun. Untuk itu saya minta maaf,” tuturnya.
Ia mengaku bersyukur karena di lokasi acara tidak terjadi kerumunan mengingat yang masuk ruangan dibatasi hanya 16 orang.
Bahkan setelah acara pun ia langsung perintahkan para pendukungnya membubarkan diri.
“Begitu masuk gerbang KPU sudah langsung menggunakan protokol kesehatan. Yang masuk sudah sangat terbatas. Begitu selesai acara, saya minta semuanya bubar. Untuk laki-laki saatnya Jumatan,” ujar dia. (radarbandung)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti