jpnn.com - JAYAPURA - Warga Kampung Betaf, Distrik Pantai Timur, Kabupaten Sarmi, Sabtu (12/10) lalu mendadak gempar. Sungguh tragis. Sebuah Mitsubishi Kuda nopol DS 1807 AG warna merah ditemukan tenggelam di sungai Kuwaritor, Kampung Betaf, Distrik Pantai Timur, Kabupaten Sarmi, Papua. Tujuh orang yang diduga satu keluarga ditemukan tewas dalam insiden di Jalur Sentani-Sarmi tersebut.
Saat ditemukan, kondisi tujuh korban di dalam mobil itu telah kondisi mulai membusuk. Polisi masih menyelidiki penyebab mobil tersebut terjun ke sungai.
BACA JUGA: Pasien Operasi Harus Antre
Pihak keluarga korban curiga peristiwa tersebut bukan kecelakaan biasa. Sebab, sebelum kejadian, ada orang tak dikenal menelpon dan memberikan kabar tidak benar. Meski begitu, mereka masih menunggu hasil visum.
Menurut laporan Cenderawasih Pos (JPNN Group), pada Kamis (3/10) pukul 23.30 WIT, Agustina Fere, salah seorang koban yang saat itu berada di Genyem, Distrik Nimbokrang, Jayapura, menelepon kakak perempuannya di Sentani. Korban mengaki ada seorang lelaki menelepon. Menurutnya, Yan Marthen Fere, kepala Kantor Pos Sarmi, muntah darah sehingga pihak keluarga diminta menjenguk ke Sarmi.
BACA JUGA: SBY Pulang ke Pacitan, Warga Malah Kerepotan
Jumat pagi (4/10), Agustina dan keluarga lain bertolak ke Sarmi denga mengendarai Kuda. Tiba di Sarmi sore hari, mereka langsung ke rumah Yan Marthen Fere untuk memengecek kabar tersebut. Ternyata, Yan Marthen Fere terlihat sehat.
Mereka pun menghubungi keluarga di Sentani dan menyampaikan bahwa semua baik-baik saja. Pada Minggu (6/10) pukul 06.00 WIT, Agustina kembali menelepon keluarga. Dia mengaku akan kembali ke Sentani bersama Yan Marthen Fere. Siangnya, saat keluarga di Sentani mencoba menghubungi Agustina dan rombongan, semua nomor tidak aktif.
BACA JUGA: Panen Ikan, PSK Serbu Pulau Merah
Awalnya, mereka menduga sedang tidak ada sinyal. Namun, sampai malam mereka tetap tidak bisa dihubungi. Esoknya, keluarga di Sentani menghubungi rekan sekantor Yan Marthen Fere. Jawaban yang didapat, rombongan telah berangkat sejak Minggu.
Karena sampai Kamis (10/10) rombongan tak kunjung tiba di Sentani, kakak korban memutuskan mencari ke Sarmi. Mereka sempat tanya kepada beberapa sopir bus rute Sarmi-Jayapura. Namun, tidak ada yang melihat mobil Kuda warna merah yang dikendarai korban.
Akhirnya, kakak korban memutuskan melapor ke Pos Polisi di SP 1 Bonggo dengan menitipkan foto keluarga. Sorenya, keluarga korban melapor ke Mapolres Jayapura. "Yang kami pertanyakan, sebelum kejadian ada orang menelepon, bilang Yan Marthen Fere sakit dan keluarga didesak segera membesuk ke Sarmi," katanya.
Kapolres Sarmi AKBP Nur Habri menjelaskan, begitu menerima laporan keluarga korban pada Jumat (11/10), pihaknya mencoba ikut mencari informasi. Ternyata, mobil korban ditemukan Sabtu (12/10). Yang pertama menemukan mobil korban justru keluarga korban sendiri.
"Setelah sepekan tak pulang, keluarga korban melapor ke Polres Jayapura dan Polres Sarmi. Ternyata, keluarga korban sendiri yang menemukan," kata Nur Habri.
Ditambahkan, keluarga korban menyusuri tiap sungai hingga menemukan mobil korban di Sungai Kuwaritor, Betaf, Distrik Pantai Timur, Kabupaten Sarmi. "Evakuasi dilakukan Sabtu pukul 12.00 WIT dengan alat berat," jelas Kapolres.
Kapolres menduga tidak ada yang melihat kejadian itu karena lokasi kejadian memang sepi dan jauh dari pemukiman. "Fakta di lapangan, mobil tengkurap dengan posisi persneling 4. Dugaannya, mobil melaju cukup kencang. Kami juga menemukan botol minuman oplosan dan bir. Jadi, untuk sementara kami simpulkan kejadian ini lakalantas," terangnya. (ade/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengunjung Sepi, Wisma Dolly Berkurang
Redaktur : Tim Redaksi