Diteriakin Maling, Dua Siswa SMA Tewas Diamuk Massa

Selasa, 20 Desember 2016 – 03:45 WIB
Panutan Hermawati ibunda Redemtus Firdaus, 17, yang tewas akibat diamuk massa yang diduga kepergok mencuri di Batuaji menangis histeris di kamar jenazah RSUD Embung Fatimah Batuaji, Batam, Kepri, Senin (19/12). F. Dalil Harahap/Batam Pos/jpg

jpnn.com - BATAM - Dua pelajar SMA di Batuaji tewas diamuk massa di Perumahan Citra Pandawa, Kelurahan Buliang, Batuaji, Batam, Kepulauan Riau, Senin (19/12) dini hari.

Redemtus Firdaus, 17, dan Rikardo, 17, diduga hendak mencuri sepeda motor Satria FU BP 6903 FH milik Adi Chandra, warga Perumahan Citra Pandawa Blok 4 RT 01/RW 02.

BACA JUGA: Pelaku Meminta Maaf Sebelum Habisi Nyawa Kekasihnya

Kondisi kedua remaja tersebut sempat kritis dan dibawa ke Intalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam di Batuaji, namun nyawa keduanya tak tertolong. 

Diduga, kedua remaja itu tewas akibat hantaman benda tumpul di sekujur tubuh mereka. Firdaus lebih dahulu menghembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 07.00 WIB. Sedangkan Rikardo meninggal dunia sekitar pukul 15.00 WIB kemarin. 

BACA JUGA: Ayu Kaget Ada Pria di Rumahnya, Eh... Ternyata Brondong Ibunya

Firdaus dan Rikardo yang belakangan diketahui warga Pasir Putih, dan masih berstatus pelajar SMA di wilayah Batuaji itu, diamuk warga setelah mendengar teriakan Adi bahwa ada maling di rumahnya. 

Warga Citra Pandawa yang sudah geram dengan maraknya aksi pencurian selama ini pun bangun dan berbondong-bondong menguber keduanya. 

BACA JUGA: Parah! Lagi Butuh Duit, Sepeda Motor Kawan Pun Dijadikan Sasaran

Firdaus dan Rikardo tak bisa melarikan diri dari komplek perumahan itu, sehingga keduanya babak belur diamuk massa hingga sekarat. 

"Satu lari ke arah Pandawa depan, satu lari ke arah Pandawa belakang. Tapi warga sudah ramai dan keluar rumah semua, makanya mereka tak lolos," ujar Iwan, salah seorang warga seperti diberitakan batampos hari ini.

Raja, warga Citra Pandawa lainnya mengatakan di perumahan mereka aksi pencurian sudah 40-an kali terjadi. 

Buntutnya ketika ada pelaku pencurian ketangkap, wargapun langsung ramai-ramai menghakiminya.

Sebelum dibawa ke RSUD, Firdaus dan Rikardo sempat dibawa massa ke lapangan posyandu di perumahan tersebut untuk dimintai keterangan. 

Namun karena kondisinya sudah sekarat, keduanya akhirnya dilarikan ke RSUD. 

"Sudah sekarat mereka saat dibawa ke sini, makanya langsung dibawa ke rumah sakit," ujar Feni, warga lainnya.

Saat tiba di IGD RSUD, Firdaus dan Rikardo memang dalam kondisi sekarat dan tak sadarkan diri. Keduanya sama-sama mendapat pertolongan medis, namun sekitar pukul 07.00 WIB pagi kemarin, Firdaus menghembuskan nafas terakhirnya di ruangan IGD. 

"Sama-sama kritis kedua pasien saat tiba. Satu meninggal pagi tadi, dan satu lagi sekitar pukul 15.00 WIB," ujar dokter residen forensik RSUD, dr Agung.

Kapolsek Batuaji, Kompol Sujoko membenarkan kejadian itu. Kedua remaja yang diamuk massa meninggal dunia meskipun sebelumnya sempat mendapat perawatan medis di RSUD. 

“Kasus ini masih kami dalami lagi. Dua-duanya meninggal dunia," kata Sujoko.(eja/cr19/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabur dari Polisi Malah Tabrak Mobil Orang Lain


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler