Diterjang Banjir dan Longsor, Jorong Lubuk Gobing Terisolasi

Minggu, 14 Oktober 2018 – 09:25 WIB
Banjir di Banjar Bahal Nagari Ujunggading, Kecamatan Lembah Melintang, Pasbar. Foto: Rohimuddin/Padang Ekspres/JPNN.com

jpnn.com, PASAMAN BARAT - Beberapa daerah di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumbar, dilanda banjir dan longsor. Sejumlah rumah tertimbun longsor, beberapa jembatan gantung hanyut dan sejumlah sekolah terdampak banjir diliburkan.

Sejak Kamis (11/10) hujan deras mengguyur Kabupaten Pasbar, sehingga sejumlah sekolah, perkantoran, Jumat tutup karena terendam banjir. Data sementara sekitar 1500 Kepala Kelurga mengungsi.

BACA JUGA: Lihat Aksi Rafael Nadal Bersihkan Lumpur Banjir Bandang

Satu daerah yakni Jorong Lubuk Gobing, Kecamatan Ranah Batahan terisolasi. Karena jembatan rajang penghubung ke jorong itu putus dan hanyut. Akses jalan dari kabupaten menuju lokasi bencana putus. Sehingga terkendala dalam penyaluran bantuan. Tim BPBD, SAR, TNI, Polri, PMI serta ormas-ormas berupaya membantu para korban.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Tri Wahluyo mengatakan, status Pasaman Barat tanggap darurat bencana. Ada sekitar 1.500 KK sudah mengungsi akibat rumah mereka dilanda banjir.

BACA JUGA: Protes Tanggul Sungai Jebol, Warga Aceh Utara Blokir Jalan

Ketinggian banjir ada yang mencapai dua meter. Data sementara, warga yang mengungsi ada di daerah, Limpato Nagari Kajai sekitar 40 KK, Rantau Panjang dan Perumahan Nelayan, Kecamatan Sasak Ranah Pasisia sekitar 500 KK, Batang Saman sekitar 250 KK, Banjar Bahal Kecamatan Lembah Melintang, ratusan KK.

Selain itu di daerah, PT Agrowiratama, PT Bakri Pasaman Plantation, Sikabu Kecamatan Koto Balingka, Desa Baru, Kecamatan Ranah Batahan, Jambak jalur 1 hingga IV, Padang Belimbing Mahakarya, Kecamatan Luhak Nan Duo dan lainnya.

BACA JUGA: Detik-detik PNS dan Kekasihnya Membunuh secara Sadis, Ngeri!

"Data sementara ada 1500 KK yang sudah mengungsi. Bahkan ada satu daerah tepatnya di Jorong Lubuk Gobing terpaksa terisolasoli, karena jembatan rajang yang selama ini menjadi penghubung sudah hanyut diseret air," jelas Tri Wahluyo.

Pemerintah Kabupaten saat ini terkendala untuk menyalurkan bantuan ke lokasi bencana. Pasalnya akses jalan menuju lokasi ada yang terputus, terutama yang berada di daerah utara Pasbar. Seperti ke Kecamatan Gunung Tuleh, Sungai Aur, Lembah Melintang, Koto Balingka dan Ranah Batahan.

Karena akses jalan terputus di Batang Saman, Nagari Aia Gadang, Kecamatan Pasaman. Putusnya jalan itu dipicu Air Sungai Batang Saman meluap hingga perumahan dan badan jalan raya, sehingga jalan tidak bisa dilalui kenderaan.

"Bantuan ke lokasi banjir itu terpaksa pihak masing-masing kecamatan diserahkan. Karena dari kabupaten belum bisa, akibat jalan di Batang Saman belum bisa dilalui kenderaan," terangnya.

Tri Wahluyo lebih lanjut menyampaikan, agar semua pihak terus waspada. Hujan masih terus turun di Pasaman Barat. Bukan tidak mungkin, banjir semakin meluas.

"Ya, semoga musibah ini cepat berlalu. Pemda sekarang ini, tengah berupaya maksimal untuk menyalurkan bantuan. Kita sedang mencari cara agar bantuan ini bisa disalurkan," tegasnya.

Dikatakan, pihaknya bersama tim gabungan saat ini terus membantu evakuasi warga yang rumahnya terendam banjir. Pihaknya juga fokus menyelamatkan jiwa warga sambil mendata berapa kerugian akibat banjir. Data sementara kerugiannya sudah mencapai miliaran rupiah.

Sementara, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pasbar Dr Ikhwandri membenarkan adanya sejumlah sekolah yang terdampak banjir. Akibatnya sejumlah siswa dan majelis guru lainnya terpaksa diliburkan. Data sementara sekolah yang terdampak banjir itu adalah SDN 08 dan SDN 14 Kotobalingka, SDN 25 Lembah Melintang tepatnya di Banjar Bahal.

Lalu SDN 23 dan SDN 28 Pasaman, SDN 05 Ranah Batahan, SDN 3, SDN 4, SDN 6 dan SDN 10 Sasak Ranah Pasisie.

"Untuk di SDN 28 Pasaman, tepatnya di Tanjung Pangkal rombongan pengurus K3S dan Korwilnya terjebak mobilnya, karena jembatan hampir ambruk. Sedangkan di SDN Ranah Batahan, Lubuk Gobing akses jalan/jembatan terputus. Masyarakat termasuk anak sekolah terpaksa terisolasi dan tidak bisa sekolah," kata Ikhwandri.

Sementara. Sejumlah warga heboh ada penemuan jasad mayat yang sudah membusuk tersangkut di batang kayu saat banjir di Kampung Bukik, Nagari Aia Gadang, Kecamatan Pasaman Jumat (12/10) sore. Kini jasad mayat laki-laki itu sudah dievakuasi dan divisum di RSI Ibnu Sina Simpang Empat, Kecamatan Pasaman.

Kapolsek Pasaman, AKP Dedy Adriansyah mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan apakah penyebab mayat itu dihanyutkan banjir atau ada unsur lain. Jasad itu ditemukan warga sangkut di sampah kayu yang terbawa air.

Setelah dievakuasi mayat yang sudah membusuk itu, lalu langsung di bawa ke RSI Ibnu Sina Simpang Empat untuk dilakukan pemeriksaan medis/visum. Sebelumnya mayat itu ditemukan warga pada Jumat (12/10) siang di lokasi banjir Sungai Batang Saman.

"Memang ada dugaan sementara mayat itu orang yang hilang beberapa hari lalu. Namun, kami belum bisa memastikan apa penyebab kematian mayat tersebut. Karena mayat itu masih divisum di rumah sakit. Kemudian hasil visumnya masih menunggu. Mayat itu masih di rumah sakit sekarang," katanya. (roy)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Melanda Kota Medan, Wakil Wali Kota Ogah Disalahkan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler