Protes Tanggul Sungai Jebol, Warga Aceh Utara Blokir Jalan

Kamis, 27 September 2018 – 23:16 WIB
Sejumlah warga tampak memblokir jalan di Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara. Foto: rakyataceh

jpnn.com, ACEH UTARA - Masyarakat Gampong Meunasah Kumbang KM VII, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, memblokir jalan yang tengah digenangi banjir, Rabu (26/9).

Aksi itu sebagai bentuk protes kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara.

BACA JUGA: Banjir Melanda Kota Medan, Wakil Wali Kota Ogah Disalahkan

Jalan yang diblokir menghubungkan Kecamatan Lhoksukon ke Kecamatan Cot Girek. Dimana dalam tiga hari terakhir ini banjir melanda lima gampong di kecamatan Lhoksukon, akibat jebolnya tanggul sungai.

Akibat pemblokiran jalan tersebut, membuat aktivitas masyarakat terganggu. Karena warga membentangkan kayu dan potongan batang pohon kelapa pada badan jalan sehingga puluhan mobil yang menuju ke Kecamatan Cot Girek terpaksa balik arah, tidak bisa dilewati.

BACA JUGA: Jepang Dilanda Banjir Terburuk

Diperkirakan badan jalan mulai diblokir pada pukul 08.30 WIB. Kemudian, pada pukul 11.30 WIB, Muspika Lhoksukon turun ke lokasi jalan diblokir menjumpai warga.

Turut hadir Waka Polres Kompol Edwin Aldro, Kabag Ops AKP Iswahyudi dan Kasat Sabhara serta Ketua Komisi D DPRK Aceh Utara, Mawardi alias Tgk. Adek untuk melakukan mediasi agar dibuka kembali jalan tersebut. Akhirnya, setelah proses mediasi, polisi bersama warga membuka jalan yang sempat diblokir.

BACA JUGA: Kini, Giliran Kerinci Diterjang Banjir dan Longsor

Camat Lhoksukon Saifuddin, mengatakan, pihaknya akan melaporkan keluhan masyarakat kepada Pemkab Aceh Utara. Dengan harapan, segera dilakukan perbaikan terhadap tanggul yang dijebol sepanjang jalur Krueng Keureuto.

Kemudian, Muspika Lhoksukon berjanji akan memberitahukan kepada warga hasil dari laporan ke Pemkab Aceh Utara terhadap kapan akan dilakukan perbaikan tanggul yang jebol tersebut.

Sementara itu, tokoh masyarakat Gampong Meunasah Kumbang KM VII, Ilyas (50) menyatakan, pemblokiran jalan hanya bentuk kekecewan masyarakat kepada Pemkab Aceh Utara. Karena, tanggul yang jebol tersebut tidak dilakukan perbaikan sehingga ketika hujan seperti saat ini terjadi banjir.

“Ini sudah tiga hari terjadi banjir di desa kami, tapi belum ada Pemkab Aceh Utara turun langsung kelokasi untuk melihat. Apa harus mengungsi dulu baru turun,”tegasnya. Menurut dia, saat ini ketinggian air dibadan jalan mencapai 40 centimeter sehingga menganggu aktivitas masyarakat. (arm/min)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hujan Deras, Kota Sungai Penuh Diterjang Banjir dan Longsor


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler