Diterkam Macan, Dokter Kritis

Jumat, 04 Oktober 2013 – 22:56 WIB

jpnn.com - LUMAJANG - Dua di antara empat orang yang menjadi korban terkaman macan kumbang di Desa Sentul, Kecamatan Sumbersuko, dirawat di rumah sakit. Apalagi, hingga kemarin (3/10) kondisi mereka masih kritis. Dua korban tersebut langsung dirujuk ke Rumah Sakit Panti Nirmala, Malang.

Korban yang diserang hewan buas itu adalah drh Ivan Candra, Rony (teknisi), dan drh Muhanif (bukan Muhidin sebagaimana yang diberitakan sebelumnya). Mereka adalah petugas penjinak hewan dari Taman Safari Indonesia (TSI) Prigen, Pasuruan. Sementara itu, korban dari Polsek Tempeh adalah Kanit Intel Aiptu Soleh.

BACA JUGA: Sapi Madura Lebih Murah

Luka yang paling parah dialami drh Ivan Candra. Ketika sejumlah wartawan mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara, kondisinya masih lemah. Seluruh kepalanya dibalut perban. Termasuk mata kanannya.

Selain itu, korban yang terluka parah lainnya adalah Rony. Meski bagian matanya tidak terkena cakar, teknisi pembius hewan TSI tersebut juga terluka serius di bagian kepala. Seluruh bagian kepalanya dibalut perban. Korban lain dari TSI adalah Muhanif yang terluka cakar di bagian tangan.

BACA JUGA: Ledakan Granat di Bali Tewaskan Tukang Kebun

Sementara itu, saat mendatangi Ruang Melati II RS Bhayangkara, Lumajang, kondisi Soleh masih belum normal. Terlihat tiga jahitan yang belum kering di kepala belakang anggota Polsek Tempeh itu. Dengan ditemani istrinya, Soleh terlihat terbaring lemas di kamar perawatan, meski sejumlah rekannya satu per satu datang membesuk. ''Kepala saya terasa masih panas,'' katanya sambil berbaring.

Kondisi dua petugas TSI, drh Ivan Candra dan Ronny, yang masih kritis dirujuk ke Rumah Sakit Panti Nirmala, Malang. Ketika memasuki ambulans, mereka terlihat masih belum sadar sepenuhnya. "Ini dirujuk ke Malang," ungkap Sunandar, kepala Bidang BKSDA Wilayah III Jawa Timur, ketika di Rumah Sakit Bhayangkara.

BACA JUGA: Pesta Arak, 2 Pemuda Tewas

Sunandar membenarkan bahwa korban yang paling parah adalah drh Ivan dan Rony. Sementara itu, Muhanif hanya terluka cakar ringan. Untuk Soleh, meski kondisinya agak parah, dia masih bisa ditangani di RS Bhayangkara.

Rata-rata, kata Sunandar, luka korban di bagian kepala dan mata. Luka tersebut disebabkan cakaran dan terkaman macan kumbang. "Kondisi dua korban tersebut mulai membaik," paparnya.

Untuk diketahui, guna menjinakkan macan hitam pekat itu, polisi terpaksa melancarkan 13 tembakan. Tiga tembakan bius sempat diarahkan ke tubuhnya. Tiga tembakan dikeluarkan untuk membangunkan macan dari tempat persembunyian, sedangkan dua tembakan dikeluarkan untuk mencegah agar macan tersebut tidak melukai petugas dan tidak kabur menyerang ribuan warga yang menonton.

Kapolres Lumajang AKBP Singgamata menegaskan, tembakan polisi dilakukan karena sudah tidak ada solusi lain untuk menghindari korban yang berjatuhan. (fid/wnp/JPNN)

:ads="1"

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gagal Tes, Honorer K2 Jadi Guru Kontrak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler