Diteror Harimau Sumatera, Warga Agam Langsung Antisipasi Begini

Rabu, 22 Januari 2020 – 01:21 WIB
Sejumlah warga Nagari Lubukbasung, Kab. Agam melihat sapi yang diduga dimangsa Harimau Sumatera. Foto: ANTARA/HO

jpnn.com, LUBUKBASUNG - Warga Kampuang Melayu, Jorong II Balai Ahad, Nagari Lubukbasung, Kecamatan Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Senin, (20/1) lalu, diteror seekor harimau sumatera.

Mereka langsung melakukan antisipasi mengandangkan semua ternak mereka untuk mencegah dimangsa Harimau Sumatera setelah satu ekor sapi milik warga setempat mati dimangsa satwa liar itu.

BACA JUGA: Ada Jejak Kaki Harimau di Dekat Sapi Mati Penuh Luka Robek, Warga Agam Resah

"Kami membawa pulang ternak dan diikatkan ke dalam kandang untuk antisipasi agar tidak dimangsa harimau," kata pemilik ternak, Maswir (38) di Lubukbasung, Selasa.

Ia mengatakan, jumlah sapi di Kampung Melayu 40 ekor dengan pemilik delapan orang. Biasanya sapi itu digembalakan di kebun dan tidak dibawa pulang ke rumah.

BACA JUGA: Leher Muhammad Idul Terluka Parah Diserang Ikan Sori, Kondisinya Kayak Begini

Setelah kejadian itu, seluruh pemilik membawa ternaknya pulang ke rumah pada sore hari.

Sapi itu dibawa pulang setelah satu ekor sapi betina dimangsa harimau pada Senin (20/1) pagi. Sapi itu dengan kondisi sekarat akibat mengalami luka pada bagian perut.

BACA JUGA: Rini Menangis Sambil Memeluk Eksekutor Hakim Jamaluddin di Lokasi Rekonstruksi

Induk sapi yang sedang bunting itu langsung dipotong setelah dirinya berkoordinasi dengan petugas veteriner Dinas Pertanian Agam.

"Saya mengalami kerugian sekitar Rp15 juta akibat kejadian itu. Ternak warga pernah dimangsa harimau pada 1995," katanya.

Sementara itu, Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Ade Putra mengatakan langkah yang dilakukan warga untuk membawa ternak ke rumahnya sudah benar, agar tidak ada lagi ternak mereka dimangsa harimau.

"Warga diimbau untuk menjalankan aktivitas di kebun lebih dari dua orang, tidak melakukan kegiatan di kebun pada malam hari dan lainnya," katanya.

Ia mengakui, harimau yang memangsa ternak warga itu berkelamin jantan dengan usia tiga tahun atau menjelang dewasa. Ini berdasarkan keterangan yang diperoleh pemilik ternak pada Senin malam setelah pihaknya melakukan klarifikasi terkait kebenaran informasi sapi di mangsa harimau.

Selain itu berdasarkan ukuran jejak kaki yang ditemukan di lokasi oleh pemilik.

BACA JUGA: Satu Keluarga Jadi Korban Pembacokan Sadis di Stabat Langkat

Rencananya, petugas BKSDA Resor akan ke lokasi untuk mencari jejak, kotoran dan lainnya pada Selasa (21/1) pagi.

Petugas BKSDA akan mengiring harimau ke dalam kawasan hutan dengan bunyi-bunyian.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler