jpnn.com, WASHINGTON - Brett McGurk mengikuti jejak mantan Menteri Pertahanan Jim Mattis. Utusan Khusus Kepresidenan AS untuk Koalisi Global Mengalahkan Kelompok Militan tersebut meletakkan jabatannya tepat sehari setelah Mattis mundur. Alasannya sama. McGurk tak setuju dengan rencana penarikan pasukan AS dari Syria.
Pejabat Departemen Luar Negeri mengungkapkan, McGurk mengajukan pengunduran dirinya ke Menteri Luar Negeri Mike Pompeo Jumat (21/12). Dia resmi berhenti pada 31 Desember. Jabatan McGurk seharusnya baru habis pada Februari 2019.
BACA JUGA: Trump Ngotot Bangun Tembok, Pemerintah AS Terancam Tutup
''Terlalu gegabah jika kami katakan bahwa ISIS telah dikalahkan sehingga kami sekarang bisa pergi,'' ujar McGurk pada Selasa (11/12) seperti dikutip Reuters.
Menurut dia, tidak ada seorang pun yang bisa mendeklarasikan bahwa misi melawan militan yang besar di Syria dan Iraq itu telah usai.
BACA JUGA: Anjing Gila Pun Tak Tahan Jadi Anak Buah Trump
Sayang, Presiden AS Donald Trump malah berpendapat berbeda. Sehari setelah pernyataan McGurk itu, Trump justru mengungkapkan rencana untuk menarik 2 ribu tentara dari Syria. Kebijakan itulah yang ditentang Mattis sehingga membuatnya hengkang dari Gedung Putih.
Dalam surat pengunduran dirinya, McGurk mengungkapkan bahwa militan ISIS di Syria memang tengah kocar-kacir. Tapi, mereka belum sepenuhnya dikalahkan. Menarik pasukan AS justru akan menguatkan mereka.
BACA JUGA: Trump Blak-blakan Ingin Buat General Motors Tidak Nyaman
Kebijakan Trump menarik pasukan mengejutkan banyak pihak. Negara-negara kolega AS dalam memberantas ISIS bingung.
''Saya akhirnya memutuskan tak bisa lagi mengemban instruksi baru tersebut dan menjaga integritas saya,'' bunyi petikan surat McGurk seperti dikutip New York Times.
Trump, agaknya, tak ambil pusing dengan pengunduran diri McGurk. Dia menganggap diplomat 45 tahun itu sebagai orang mantan Presiden Barack Obama. McGurk memang berada di posisinya saat ini karena ditunjuk Obama pada 2015.
Dalam cuitan di akun Twitter-nya, Trump menegaskan bahwa pengunduran diri McGurk bukanlah hal besar. Dia bahkan mengaku tak tahu siapa McGurk. Suami Melania itu beranggapan McGurk hanya mencari perhatian.
Trump juga kembali menegaskan bahwa ketika dirinya menjadi presiden, ISIS memang berkembang. Tapi, kini sebagian besar sudah dikalahkan.
''Negara-negara sekitar, termasuk Turki, seharusnya bisa mengurus sisanya. (Pasukan) kami akan pulang,'' cuitnya Sabtu (22/12).
Kata salah seorang pejabat Gedung Putih, Trump dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara via telepon Jumat (21/12). Erdogan berjanji mengambil alih tanggung jawab untuk menghancurkan ISIS jika AS menarik pasukannya. (sha/c19/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Punya Banyak Borok, Mendagri AS Pilih Mundur
Redaktur & Reporter : Adil