Ditinggal Anak, Kakek 89 Tahun Gantung Diri

Minggu, 13 April 2014 – 03:05 WIB

jpnn.com - MEDAN - Di usia senjanya, Ahmad Kahar (89) harus hidup sebatang kara di rumahnya. Sementara anak-anaknya memilih angkat kaki dan tinggal bersama keluarga baru mereka. Stres dengan keadaannya, kakek pensiunan PTPN IX itu pun memilih gantung diri dengan seutas tali.

Jasad Ahmad Kahar pertama kali ditemukan menantunya, Nur Sri Erni (40). Sabtu (12/4) sekira pukul 10.00 wib, Nur Sri Erni mengantarkan nasi dan sayur untuk makan mertuanya yang tinggal seorang diri itu.
 
Begitu tiba di rumah mertuanya di Jalan Medan-Binjai KM 16 tepatnya di Dusun 1 Desa Melati Diski, Kec. Sunggal. Nur lantas melangkahkan kakinya masuk ke rumah yang sekaligus menjadi tempat pembayaran rekening listrik itu.

BACA JUGA: Minta Penghitungan Suara Ulang, Kantor Lurah Dikepung

Begitu masuk ke dalam rumah, Nur meletakkan nasi dan sayur di meja. Nur bahkan mengingatkan mertuanya itu untuk makan. Lantaran tak ada jawaban dari sang mertua, Nur mencari lelaki lebih setengah abad itu.

Semakin penasaran akan keberadan Ahmad, Nur mencoba mencari ke kamar mandi. Betapa terkejutnya Nur ketika mendorong pintu kamar mandi. Mertuanya sudah tak bernyawa dalam posisi tergantung dan leher terjerat seutas tali.

BACA JUGA: Gempa Purwakarta, Karawang Ikut Bergoyang

Menyaksikan mertuanya tewas dengan kondisi mengenaskan, Nur pun berteriak histeris. Jeritan Nur langsung mengundang kehadiran warga sekitar. Tak lama, tempat kejadian perkara (TKP) langsung dipadati warga yang ingin menyaksikan kejadian tersebut secara langsung.

"Tadi diketahui pertama sekali oleh menantunya. Saat itu menantunya mau mengantar sayur kerena anaknya tidak tinggal satu rumah. Mereka tinggal di Perumahan Padang Hijau. Pas masuk ke rumah awalnya masih sempat disuruh makan mertuanya. Tapi tidak ada jawaban," ujar Ani (30) yang merupakan adik dari menantu korban.

BACA JUGA: Melupakan Konflik dengan Menikmati Wisata Alam Poso

"Lantaran tidak ada jawaban, menantunya pun langsung melakukan pencarian. Setelah membuka kamar mandi, saat itulah dia menemukan mertuanya (korban) udah tergantung gitu. Langsung lah dia berteriak," sambung perempuan yang mengenakan kaos oblong warna hijau tersebut saat ditemui kru koran ini.

Namun seorang warga yang mengenal sosok Ahmad menduga aksi bunuh diri tersebut dilakukan pensiunan PTPN itu lantaran stres ditinggal anak-anaknya dan harus tinggal sendiri di hari tuanya.

“Kemungkinan bapak itu stres karena harus tinggal sebatang kara di rumahnya. Sementara anak-anaknya tak ada yang tinggal sama dia. Kalau sosok bapak itu orangnya baik,” terang pria di sekitar lokasi kejadian.

Selanjutnya, setelah mengetahui kejadian tersebut, keluarga dan warga pun melaporkan terhadap kepala dusun agar jenazah diturunkan dan dikebumikan. Akan tetapi sang kepala dusun tidak memperbolehkannya dan menyarankan agar keluarga melapor terlebih dahulu kepada pihak kepolisian agar tidak tercipta dugaan-dugan kecurigaan.

Dan tidak berapa lama, setelah mendapat informasi, pihak Personel Polsek Sunggal pun tiba di lokasi guna untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan selanjutnya langsung mengevakuasi jenazah korban ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik Medan guna keperluan visum.

Terpisah, Kapolsek Sunggal, Kompol Eko Hartanto ketika dikonfirmasi kru koran ini mengatakan peristiwa tersebut murni bunuh diri. Akan tetapi mereka masih tetap melakukan penyidikan.

"Murni bunuh diri, sekarang korban lagi di Rumah Sakit Adam Malik untuk keperluan visum. Kalau soal motif belum tahu secara pasti, nanti kita mintai keterangan keluarga," ujarnya singkat. (tun/roy/bd)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jatuh ke Jalan, Bocah Tewas Terlindas Avanza


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler