Ditinggal Rafael Berges, Mitra Kukar Dekati Zona Degradasi

Minggu, 22 Juli 2018 – 19:05 WIB
Pemain Mitra Kukar tertunduk lesu usai menelan kekalahan dari Persija Jakarta di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Sabtu (21/7). Foto: kaltimpost/jpg

jpnn.com, TENGGARONG - Mitra Kukar kembali menelan kekalahan atas Persija Jakarta dua gol tanpa balas di markas sendiri, Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Sabtu (21/7).

Kekalahan main di kandang ini menjadi yang ketiga kalinya setelah sebelumnya  Borneo FC, dan Barito Putera yang berpesta di sana.

BACA JUGA: Borneo FC Vs PS Tira: Comeback Sempurna Abdul Rahman

Macan Kemayoran mempermalukan Naga Mekes di depan pendukung sendiri. Dengan dua gol tanpa balas. Dua gol yang mengirim tim kebanggaan warga Kota Raja itu mendekati zona merah. Zona degradasi.

Ada beberapa catatan yang wajib dibenahi manajemen Mitra Kukar sebelum putaran kedua bergulir. Menilik pertandingan tadi malam, jelas sekali lini belakang Naga Mekes sangat bergantung pada sosok Mauricio Leal. Duet Dedi Gusmawan-Saepulloh Maulana tak cukup ideal membendung striker berpostur jangkung tersebut.

BACA JUGA: Kemenangan Borneo FC Atas PS Tira Harus Dibayar Mahal

Artinya, manajemen dituntut bergerak cepat menambal lubang di posisi itu sebagai antisipasi ketika Mauricio cedera atau akumulasi. Selain lini belakang, Mitra Kukar harus mempertimbangkan ulang menggunakan Danny Sean Guthrie di putaran kedua.

Pemain asal Inggris itu memang cukup cerdik melepaskan umpan. Tapi ini Liga Indonesia, bukan Liga Inggris.

BACA JUGA: RD: 10 Hari Terakhir Waktu Terburuk Bagi Saya dan Pemain

Pada laga tadi malam, Guthrie terlihat kedodoran fisik saat memasuki menit 60. Dalam kondisi tersebut, Bayu Pradana terpaksa bermain seorang diri memotong alur serangan lawan. Walhasil, kinerja Bayu tidak maksimal karena tidak ada rekan yang membantu.

Selain dua catatan di atas, Mitra Kukar harus segara menemukan pengganti Rafael Berges Marin sesegera mungkin. Sepeninggal pelatih asal Spanyol itu, Naga Mekes bermain tanpa pola.

Sukardi tidak jelek, tapi dia lebih cenderung ke sosok motivator, bukan juru taktik andal. Itu terlihat dari penerapan taktik tadi malam. Septian David Maulana yang belakangan bermain sebagai gelandang serang, dimainkan sebagai pemain sayap. Walhasil, kinerjanya tak maksimal.

Menanggapi hal tersebut, asisten pelatih Asep Suryadi mengatakan, keputusan memainkan David di sektor sayap karena kebutuhan tim. Dia tak menampik jajaran pelatih harus berjudi dengan memainkan banyak penyerang dengan harapan bisa mencuri gol lebih dulu.

“Pertandingan yang cukup berat, pemain sudah bekerja maksimal tapi hasilnya tidak seperti yang kami inginkan,” ungkap Asep.

Dia bisa saja berdalih memainkan David karena kebutuhan tim. Padahal sebenarnya, Mitra Kukar memiliki pemain sayap yang memiliki kecepatan pada diri Andre Agustiar. Namun, eks Persik Kediri itu bahkan tidak masuk line up. Andre memiliki banyak kesempatan tampil pada era Rafa Berges. Dia kerap menjadi opsi di babak kedua.

Sementara itu, pelatih Persija Jakarta Stefano Cugurra memuji kinerja anak asuhnya. Dia mengatakan, pada laga tersebut, pemainnya bermain disiplin di semua lini. “Semua bekerja dengan baik, kami senang bisa cetak dua gol di sini (Aji Imbut),” papar pria yang akrab disapa Teco itu.

Pada laga tersebut Persija Jakarta berhasil unggul dua gol tanpa balas. Masing-masing lewat kali Osas Saha (6’) dan Marco Simic (27’). Berkat hasil positif tersebut Macan Kemayoran naik ke peringkat 4 klasemen sementara.

Sementara itu, Mitra Kukar tertahan di posisi 14 dengan 20 poin. Naga Mekes bahkan bisa saja terlempar ke posisi tiga terbawah jika PSIS Semarang dan Perseru Serui berhasil menang di laga pamungkas putaran pertama. (don/dwi/k8)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alfin: Selebrasi Itu Buat yang tak Pikirkan Perasaan Saya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler